Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin (BTC-USD) melanjutkan penurunan pada Jumat, 10 Januari 2025. Pada hari sebelumnya Bitcoin sempat menyentuh level terendah sejak November, diperdagangkan serendah USD 91.600 atau setara Rp 1,48 miliar (asumsi kurs Rp 16.257 per dolar AS).
Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (10/1/2025), penurunan mata uang kripto baru-baru ini terjadi setelah mencapai rekor tertinggi setelah kemenangan Presiden terpilih Donald Trump pada awal November.
Advertisement
Baca Juga
Pertama kali melampaui angka USD 100.000 pada awal Desember dan kemudian melampaui USD 108.000. Reli mata uang kripto terbesar di dunia juga memicu lonjakan saham terkait kripto.
Advertisement
Trump dipandang sebagai berkah bagi industri kripto, yang telah berada di bawah pengawasan ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang dipimpin Gary Gensler selama pemerintahan Biden karena lembaga tersebut berupaya mengurangi penipuan yang terkait dengan sektor tersebut. Gensler mengumumkan rencana pada November untuk mengundurkan diri bulan ini.
Presiden AS yang baru terpilih pada Desember mengatakan bahwa ia akan mencalonkan Paul Atkins yang pro-kripto untuk memimpin Komisi Sekuritas dan Bursa AS, menggantikan Gensler.
Trump juga berkomitmen untuk menciptakan peran baru di Gedung Putih bagi seorang raja kripto untuk mengawasi kebijakan bitcoin, dengan menunjuk mantan CEO PayPal (PYPL) David Sacks untuk posisi tersebut.
Anthony Scaramucci, seorang investor kripto yang bekerja di pemerintahan pertama Trump, telah memperingatkan investor tidak boleh terlalu bersemangat dengan perubahan langsung apa pun dari Kongres yang akan menjadi yang paling pro-kripto dalam sejarah.
Namun menjelang pelantikan Trump, reli kripto telah kehilangan momentumnya. Bitcoin turun sekitar 6 persen dari level minggu lalu, memulai penurunannya pada Senin karena data ekonomi AS memicu kekhawatiran inflasi.
Investor menarik lebih dari USD 580 juta dari dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin AS pada Rabu, menurut Bloomberg.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin Diprediksi Turun hingga USD 44.000 pada 2025
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi harga kripto terutama Bitcoin akan mengalami koreksi cukup dalam pada 2025. Ibrahim menyebut ada 3 titik di mana Bitcoin akan terkoreksi mencapai harga terendahnya.
“Pertama adalah di USD 91.080 kemudian yang kedua di USD 72.900 dan yang ketiga adalah di USD 44.180, ya ini cukup menarik. Artinya apa? ada kemungkinan besar bitcoin ya ini akan terjun bebas,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (9/1/2025).
Ibrahim menjelaskan salah satu penyebabnya adalah adanya perbedaaan pendapat antara Presiden terpilih AS, Donald Trump dengan Bank Sentral Amerika.
Kemungkinan besar keinginan dari Donald Trump adalah aset kripto dijadikan sebagai alat pembayaran di AS, tetapi Bank Sentral AS kemungkinan besar akan menolak.
Selain itu Ibrahim menuturkan aset kripto di AS hingga saat ini masih mengalami berbagai permasalah berupa pengaduan-pengaduan di aset kripto yang mencapai 60.000 pengaduan.
“Pengaduan ini mengindikasikan bahwa ada kemungkinan besar Bank Sentral Amerika akan keukeuh ya dengan tidak mau menghadirkan aset kripto sebagai alat bayar di Amerika,” jelasnya.
Ibrahim menambahkan, meskipun dalam pemerintahan Trump banyak sekali tim sukses yang menggunakan kripto sebagai alat bayar, tetapi kemungkinan besar dengan kondisi perang dagang, menguatnya ekonomi AS, Bank Sentral mengurangi penurunan suku bunga ini membuat aset kripto akan terus mengalami penurunan.
Advertisement
Penguatan Terbatas
Adapun menurut Ibrahim walaupun banyak orang yang memprediksi aset kripto termasuk Bitcoin (kemungkinan besar masih akan terbang pada 2025 melebih harga di 2024 tetapi dirinya merasakan kemungkinan kripto ini akan jatuh.
“Kalau seandainya mengalami kenaikan pun itu hanya terbatas kemungkinan besar di USD 104.000,” pungkasnya.