Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengklarifikasi soal tuduhan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang menyebut konstruksi proyek MRT sebagai penyebab meledaknya pipa gas di kawasan SCBD Jakarta.
"Itu bukan tanggung jawab MRT Jakarta, tapi PT Telkom Tbk kepada PGN," tegas Dono saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (17/7/2014).
Dia menjelaskan, saat peristiwa kebakaran semalam (16/7/2014), pihaknya tak melakukan pengerjaan fisik selain memasang beton. Namun bukan penggalian karena sampai saat ini, MRT Jakarta baru melakukan penggalian bawah tanah di Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia.
"Kami baru akan menggali di daerah itu beberapa bulan lagi, itu pun tidak sampai kedalaman dua meter dan berada di posisi tengah. Di posisi ini, jalur pipa gas PGN sudah dipindahkan," terangnya.
Dono mengaku, Polres Jakarta Selatan sudah menyita seluruh peralatan pemilik utilitas dari Telkom. "Ini sudah ditangani oleh Polres Jakarta Selatan yang menyita alat-alat Telkom. Karena ada korban jiwa satu orang. Soal ini saya sudah hubungi Dirut PGN dan pihak Telkom," tegasnya.
Sebelum insiden terjadi, Dono menduga jika pipa gas PGN sudah mengalami kebocoran, sehingga mudah terbakar apabila tersenggol pengerjaan konstruksi.
"Pipa gasnya itu sudah bocor duluan, kan ditanam di bawah tanah. Nah saat ada penggalian konstruksi dari proyek Telkom, kena dan mengakibatkan kebakaran karena lokasi pipa dan pengerjaan tidak jauh," tukas Dono. (Fik/Gdn)
"Itu bukan tanggung jawab MRT Jakarta, tapi PT Telkom Tbk kepada PGN," tegas Dono saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (17/7/2014).
Dia menjelaskan, saat peristiwa kebakaran semalam (16/7/2014), pihaknya tak melakukan pengerjaan fisik selain memasang beton. Namun bukan penggalian karena sampai saat ini, MRT Jakarta baru melakukan penggalian bawah tanah di Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia.
"Kami baru akan menggali di daerah itu beberapa bulan lagi, itu pun tidak sampai kedalaman dua meter dan berada di posisi tengah. Di posisi ini, jalur pipa gas PGN sudah dipindahkan," terangnya.
Dono mengaku, Polres Jakarta Selatan sudah menyita seluruh peralatan pemilik utilitas dari Telkom. "Ini sudah ditangani oleh Polres Jakarta Selatan yang menyita alat-alat Telkom. Karena ada korban jiwa satu orang. Soal ini saya sudah hubungi Dirut PGN dan pihak Telkom," tegasnya.
Sebelum insiden terjadi, Dono menduga jika pipa gas PGN sudah mengalami kebocoran, sehingga mudah terbakar apabila tersenggol pengerjaan konstruksi.
"Pipa gasnya itu sudah bocor duluan, kan ditanam di bawah tanah. Nah saat ada penggalian konstruksi dari proyek Telkom, kena dan mengakibatkan kebakaran karena lokasi pipa dan pengerjaan tidak jauh," tukas Dono. (Fik/Gdn)
Â
Baca Juga:
Â