Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan pembatasan penjualan solar bersubsidi di sejumlah wilayah dengan menggunakan batas waktu serta meniadakan solar bersubsidi di Jakarta Pusat dikhawatirkan akan memberikan beban tambahan pada ongkos logistik barang terutama dengan moda angkutan truk.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, penghapusan subsidi pada bahan bakar minyak (BBM) merupakan hal yang baik guna mengurangi beban anggaran subsidi pada keuangan negara.
"Keinginan kita, secara pribadi saya ikut pendapat Menko (Menteri Koordinator Ekonomi) agar one day mobil pribadi tidak perlu lagi gunakan BBM subsidi. Pokoknya BBM subsidi tidak lagi dikenakan pada kendaraan pribadi," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (6/8/2014).
Meski demikian, dia menyatakan, tidak setuju jika penghapusan ini juga diperuntukan bagi kendaraan komersial seperti angkutan barang karena akan memberikan efek lanjutan seperti kenaikan harga barang konsumsi masyarakat.
"Kalau untuk komersial itu oke (tidak dihapuskan subsidinya) karena memberikan multiplier efek kepada kegiatan ekonomi masyarakat," lanjutnya.
Mengenai penghapusan solar subsidi yang saat ini hanya diberlaku untuk Jakarta Pusat, menurut Hidayat aturan tersebut memang masih sulit untuk diterapkan secara serempak mengingat kondisi geografis dan ekonomi Indonesia yang tidak merata.
Meski demikian, Hidayat tetap meminta agar penerapan aturan ini diperbaiki agar kedepannya tidak ada diskriminasi antara wilayah.
"Pada prakteknya sulit secara serentak kerana letak geografis yang tidak mudah, tapi itu akan diatasi. Pada dasarnya peraturan itu tidak bisa disktriminatif, tetapi diharapkan menuju kesana sesuai tahapannya," tandas dia.
Seperti diketahui berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang APBN-P 2014, pemerintah dan DPR sepakat untuk memangkas kuota BBM subsidi dari 48 juta kiloliter (kl) menjadi 46 juta kl. Untuk menjaga agar konsumsi BBM bersubsidi tidak lebih dari kuota tersebut, telah diterbitkan Surat Edaran BPH Migas Nomor 937/07/Ka BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014, tentang pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.
Dalam surat tersebut ada empat cara yang ditempuh, sebagai langkah pengendalian. yaitu, peniadaan solar bersubsidi di Jakarta Pusat mulai 1 Agustus. Pembatasan waktu penjualan solar bersubsidi di seluruh SPBU di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali mulai tanggal 4 Agustus 2014, akan dibatasi dari pukul 18.00 sampai dengan pukul 08.00 WIB.
Tidak hanya solar di sektor transportasi, mulai tanggal 4 Agustus 2014, alokasi Solar bersubsidi untuk Lembaga Penyalur Nelayan (SPBB/SPBN/SPDN/APMS) juga akan dipotong sebesar 20 persen dan penyalurannya mengutamakan kapal nelayan di bawah 30GT.
Selanjutnya, terhitung mulai tanggal 6 Agustus 2014, penjualan premium di seluruh SPBU yang berlokasi di jalan tol ditiadakan. (Dny/Ndw)
Menperin Minta Pembatasan Solar Tidak Diskriminatif
Pembatasan solar subsidi dikhawatirkan akan memberikan beban tambahan pada ongkos logistik barang terutama dengan moda angkutan truk.
Diperbarui 06 Agu 2014, 12:45 WIBDiterbitkan 06 Agu 2014, 12:45 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Daftar Terbaru Harga Emas Antam Hari Ini 26 Maret 2025, Cek di Sini
Cara Mudah Mengubah Wajan Biasa Menjadi Wajan Anti Lengket
Timnas Indonesia Tumbangkan Bahrain 1-0, Gibran Yakin Langkah ke Piala Dunia 2026 Terbuka Lebar
Kluivert Acungi Jempol Performa Rizky Ridho saat Timnas Indonesia Terkam Bahrain
AS Klaim Rusia-Ukraina Capai Kesepakatan Gencatan Senjata, tapi Kremlin Malah Ajukan Persyaratan yang Ditolak Zelenskyy
Jennifer Coppen Turut Ramaikan Pertandingan Timnas Indonesia vs Timnas Bahrain di Gelora Bung Karno
6 Potret Nagita Slavina Bukber Bareng Karyawan, Rafathar dan Rayyanza Ikut Ramaikan
Ole Romeny Ungkap Makna Selebrasi Gol Tangan di Bawah Dagu Bersama Marselino
Survei Median: Mayoritas Orang Indonesia Dukung Palestina sebagai Satu-satunya Negara Berdaulat
Bursa Saham Asia Dibuka Menguat Hari Ini
Top 3 News: Bikin Geleng-Geleng, ART Ini Curi Jam Tangan Majikan Seharga Rp3 Miliar Dijual Rp550 Juta
Trik Menaklukan Hati Wanita untuk Pria, Bikin Hati Luluh