Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi diumumkan pada Senin, 24 Maret 2025. Pengumuman struktur kepengurusan Danantara diumumkan langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) Rosan Perkasa Roeslani.
Rosan memastikan, orang-orang terpilih tersebut telah melalui sejumlah proses seleksi yang ketat. “Alhamdulillah kami dibantu oleh headhunter dalam maupun luar negeri dalam pemilihan nama-nama ini, harus melakukan interview satu per satu untuk memastikan bahwa tim yang ada ini bukan hanya expertise dan sesuai dengan bidangnya, tetapi memang mempunyai hati yang sama dengan kami,” kata Rosan di Jakarta, dikutip Selasa (25/3/2025).
Baca Juga
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dolfie OTP menilai, menarik investor merupakan salah satu tugas penting yang perlu dikerjakan Danantara dalam jangka pendek-menengah, setelah resmi diluncurkan.
Advertisement
"(Tugas utama) mendapatkan investor untuk pengembangan investasi yang di kelola Danantara,” ujar Dolfie kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (25/3).
Namun, Dolfie mengatakan, ia belum bisa memberikan prediksi apakah Danantara akan menarik investasi besar. Menurutnya, Danantara perlu menunjukkan kinerja terbaiknya terlebih dahulu sebelum menarik investasi besar-besaran.
"Kita lihat saja kinerjanya," kata dia.
Dengan hadirnya Dewan Pengawas dan Komite Akuntabilitas untuk Danantara yang direncanakan diisi oleh BPK, KPK, BPKP, serta Kejaksaan, Dolfie menilai pengawasan Danantara sudah dipersiapkan cukup baik. Namun, pengawasan Danantara tentunya perlu dicermati secara berkelanjutan.
"Dari sisi pengawasan sudah disiapkan dalam organisasi; tetapi SOPnya bagaimana? maka perlu dicermati lebih lanjut,” ujar dia.
Terdapat sejumlah nama-nama yang tidak asing di antara masyarakat Indonesia dalam kepengurusan Danantara, mulai dari Menteri BUMN Erick Thohir hingga mantan ketua Dewan Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Haddad.
Pengurus Danantara
Adapun nama mantan presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kursi Dewan Pengarah. Sementara itu, lebih jelasnya lagi berikut ini daftar lengkap pengurus Danantara.
Daftar Susunan Kepengurusan Danantara:
Berikut adalah ini lengkap susunan pengurus Danantara:
1. Dewan Pengawas
Erick Thohir
Muliaman Haddad
Jajaran Kementerian yang ditunjuk oleh Presiden
2. Dewan Pengarah
Susilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
3. Dewan Penasihat
Ray Dalio
Helman Sitohang
Jeffrey Sachs
Chapman Taylor
Thaksin Shinawatra
4. Komite Pengawasan dan Akuntabilitas
Ketua PPATK
Ketua KPK
BPKP
BPK
Kapolri
Jaksa Agung
5. Board of Danantara Indonesia
Chief Executive Officer (CEO) : Rosan Perkasa Roeslani
Chief Investment Officer (CIO) : Pandu Sjahrir
Chief Operational Officer (COO) : Dony Oskaria
6. Managing Director
Managing Director Legal : Robertus Billitea
Managing Director Risk and Sustainability : Lieng-Seng Wee
Managing Director Finance : Arief Budiman
Managing Director Treasury : Ali Setiawan
Managing Director Global Relations and Governance : Mohamad Al-Arief
Managing Director Stakeholders Management : Rohan Hafas
Managing Director Internal Audit : Ahmad Hidayat
Managing Director Human Resources : Sanjay Bharwani
Managing Director/ Chief Economist : Reza Yamora Siregar
Managing Director Head Of Office : Ivy Santoso
Komite Manajemen Risiko : John Prasetio
Komite Investasi dan Portofolio : Yup Kim
7. Holding Operasional di bawah COO Dony Oskaria
Managing Director : Agus Dwi Handaya
Managing Director : Febriany Eddy
Managing Director : Riko Banardi
8. Holding Investasi di bawah CIO Pandu Sjahrir
Managing Director Finance : Djamal Attamimi
Managing Director Legal : Bono Daru Adji
Managing Director Investment : Stefanus Ade Hadiwidjaja
Advertisement
Rosan Roeslani Ungkap Sektor Penopang Investasi, Bagaimana Peran Danantara?
Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menegaskan sektor hilirisasi serta energi terbarukan akan menjadi fokus utama pemerintah dalam merealisasikan target investasi sebesar Rp 13.032 triliun dalam lima tahun mendatang. Untuk tahun ini sendiri, pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp1.905 triliun.
Sepanjang periode 2025–2029, total investasi tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Rosan menjelaskan bahwa salah satu strategi utama untuk mencapai target tersebut adalah melalui hilirisasi industri, yang diperkirakan menyumbang sekitar 23%-24% dari total investasi, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun investasi asing langsung (FDI).
“Hilirisasi tidak hanya akan difokuskan pada sektor mineral, tetapi juga diperluas ke bidang pertanian, perikanan, dan perkebunan guna menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian,” kata Rosan dalam acara Economic Insight 2025 yang berlangsung di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (14/3/2025).
Investasi di EBT
Selain itu, untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, investasi di bidang energi terbarukan juga menjadi prioritas pemerintah. Rosan menyebutkan bahwa Indonesia menargetkan pencapaian *net zero emission* pada 2060. Saat ini, kapasitas terpasang energi baru terbarukan di Indonesia masih berada di angka 14,43 gigawatt, sedangkan potensi yang tersedia diperkirakan mencapai 3.700 gigawatt.
"Kami akan terus mendorong investasi di sektor ini, terutama pada energi surya, hidro, dan panas bumi. Indonesia memiliki cadangan geothermal terbesar di dunia, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra, sehingga akan menjadi prioritas pengembangan di masa depan,” ujar Rosan.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat investasi, pemerintah juga akan mengoptimalkan peran Badan Pengelola Investasi Danantara. Rosan, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara, berharap lembaga ini dapat menarik lebih banyak investasi dari sektor swasta serta memberikan kepastian bagi investor, baik domestik maupun asing.
"Danantara tidak hanya berinvestasi sendiri, tetapi juga mengajak investor nasional dan asing untuk berkolaborasi. Dengan adanya keterlibatan pemerintah, diharapkan kepercayaan investor terhadap pasar Indonesia semakin meningkat,” pungkasnya.
Advertisement
