Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mendatang diharapkan mampu menambah alokasi belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 melalui APBN Perubahan (APBNP) 2015. Hal ini untuk memberi ruang fiskal yang lebih luas.
Namun Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini mengungkapkan untuk alokasi anggaran pendidikan tidak perlu ikut dinaikan dan tetap mengikuti amanat konstitusi dengan porsi 20 persen dari APBN.
"Alokasi anggaran pendidikan tetap mengikuti Undang-Undang yaitu 20 persen dan tidak ditambahkan dalam APBNP," ujarnya dalam CORE Media Discussion, di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2014).‬
Hendri mengungkapkan kenaikan anggaran pendidikan dalam APBNP selama ini tidak efektif dan hanya menjadi dana mengendap pada akhir tahun. Sehingga untuk memastikan agar anggaran pendidikan ini tidak mengalami kenaikan harus dikeluarkan peraturan agar anggaran pendidikan cukup mengikuti APBN yang sudah disusun sebelumnya.
"Harus ada keberanian pemerintah untuk mengeluarkan peraturan itu. Ini dilakukan agar tidak ada dana yang mengendap jika anggaran pendidikan tidak ikut naik. Sehingga semakin sedikit dana yang masuk dana abadi," katanya.
Berbeda dengan anggaran pendidikan, menurut Hendri pos anggaran belanja lain seperti anggaran kesehatan justru perlu dinaikan dan disesuaikan dengan perubahan postur di APBNP. Hal ini karena anggaran tersebut hanya berkisar 5 persen dari APBN.
"Usulan ini memang merubah akan mandatory spending (porsi belanja terikat), tapi ini penting, karena keadaan fiksal kita memang tidak biasa kan saat ini. Pemerintah perlu uang lebih dan harus membuat anggaran efisien," tandasnya.
Seperti diketahui, belanja negara dalam RAPBN 2015 diproyeksikan mencapai Rp 2.019,9 triliun. Angka ini lebih tinggi dari pagu belanja negara dalam APBNP 2014 yang tercatat sebesar Rp 1.876,8 triliun. (Dny/Gdn)
Dinilai Tak Efektif, Anggaran Pendidikan Tak Perlu Ditambah
Anggaran kesehatan justru perlu dinaikan dan disesuaikan dengan perubahan postur di APBNP.
Diperbarui 20 Agu 2014, 19:30 WIBDiterbitkan 20 Agu 2014, 19:30 WIB
Tahun ini merupakan tahun terakhir pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II, termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh, Jakarta, Minggu (17/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani) ... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadi Inspirasi Untuk Berbagai Acara, Intip Potret Mahalini Kenakan Kebaya dengan Berbagai Model
VIDEO: Lebaran Pertama, Didit Prabowo Kunjungi Jokowi di Solo
Bisa Jadi Inspirasi! Intip Outfit Febby Rastanty Pakai Leather Jaket yang Bisa Dikenakan Untuk Ngoser hingga Liburan,
Keren Banget! Ini Inspirasi Outfit Kondangan Ala Yuki Kato yang Tak Selalu Pakai Kebaya Namun Tetap Elegan
Puncak Arus Balik Lebaran 6-7 April, AHY: Kita Sudah Siapkan Strategi Antisipasi Kemacetan
Wanita di China Ini Rela Tinggal di Toilet Kantor Demi Tak Bayar Sewa Rumah
Jennie BLACKPINK Merah Menyala di Billboard Women in Music 2025, Cincin Vintage Seharga Rp165 Juta Jadi Sorotan
VIDEO: Momen Prabowo Lebaran Bersama Pejabat dan Sejumlah Tokoh
Mengenal Tradisi Binarundak, Suku Mongondow Bakar Nasi Massal di Tepi Jalan untuk Meriahkan Idulfitri
VIDEO: Dapat Remisi Lebaran, Narapidana di Rutan Salemba Sujud Syukur
Seputar Sinopsis 'RESIDENT PLAYBOOK', Drakor Terbaru yang Dibintangi Go Yoon Jung
PAMA Balikpapan Beri Santunan Ratusan Anak Yatim dan Duafa di Safari Ramadan 2025