Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) dan PT Rajamandala Electric Power (PT REP) sebagai pengembang proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik (PLTA) Rajamandala melakukan penadatanganan kesepakatan Berita Acara Efektifitas Perjanjian Jual Beli Listrik (PPA).
Perjanjian tersebut mempersyaratkan penutupan pembiayaan untuk mendanai pembangunan Proyek PLTA Rajamandala (1x47) MW pada 19 Agustus 2014.
Penutupan pembiayaan yang ditandai penarikan pinjaman yang pertama (first drawdown) telah berhasil dilakukan pada 18 Agustus 2014.
Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji mengatakan, pembiayaan proyek dilakukan dengan skema International Project Financing, melalui sindikasi Japanese Bank for International Cooperation (JIBC) dan Mizuho Bank Tokyo dengan masa pinjaman yang panjang, yaitu 19 tahun.
Pinjaman pembiayaan proyek Rajamandala ini dilaksanakan tanpa adanya Jaminan Kelayakan Usaha (JKU) dari Pemerintah Indonesia. Sebagai pengganti JKU dari Pemerintah, REP menggunakan jaminan yang diterbitkan oleh salah satu badan milik World Bank yaitu Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), yang berpusat di Washington DC, untuk memberikan fasilitas asuransi investasi bagi pendanaan proyek PLTA Rajamandala.
“Penggunaan skema pembiayaan yang tanpa JKU dari Pemerintah Indonesia merupakan kemajuan yang sangat berarti bagi pembangunan pembangkit di Indonesia," kata Nur, di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Menurut Nur, dengan digunakannya skema ini, berarti ada perbaikan tingkat kepercayaan lender terhadap bisnis ketenagalistrikan di Indonesia dari semula memerlukan keterlibatan Pemerintah secara langsung menjadi tanpa keterlibatan Pemerintah secara langsung dan untuk ke depan diharapkan cara ini dapat digunakan untuk proyek kelistrikan lainnya.
" Sehingga pembangunan kelistrikan dapat berjalan lebih cepat lagi” ungkap Nur.
Pembangunan PLTA Rajamandala akan menelan biaya sekitar US$ 150 juta dengan lender membiayai 75 persen dan sisanya dipenuhi dari ekuitas pemegang saham, yaitu Putra Indotenaga 51 persen dan KPIC Nederland 49 persen.
Masa konstruksi PLTA Rajamandala diperkirakan selama 33 bulan yang dilaksanakan dengan pola full turnkey. Dijadwalkan akan mulai beroperasi secara komersial pada Mei 2017.
“Untuk tahap awal, skema ini masih digunakan untuk proyek dengan skala US$ 200 juta, namun ke depan tidak menutup kemungkinan akan digunakan juga pada proyek dengan skala yang lebih besar lagi,” tutur Nur.
PLTA Rajamandala akan dibangun di sungai Citarum, desa Cihea Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur dan akan menghasilkan energi listrik rata-rata sebesar 181 Giga Watt hour (GWh) per tahun atau setara dengan produksi listrik yang dihasilkan oleh 70 juta liter BBM. (Pew/Ahm)
Bank Asing Bantu Biayai Pembangunan PLTA Rajamandala
Pembangunan PLTA Rajamandala akan menelan biaya US$ 150 juta dengan komposisi sebagian besar dari pinjaman bank, dan sisanya pemegang saham.
Diperbarui 21 Agu 2014, 19:44 WIBDiterbitkan 21 Agu 2014, 19:44 WIB
Dari 12 PLTA yang ada, salah satu yang PLTA yang menjadi andalan dalam menyuplai energi listrik adalah PLTA Sutarmi (Dok PLN)
... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Saja Dampak Kebijakan Tarif Impor Trump? Ini Penjelasannya
Fenomena Pink Moon, Benarkah Bulan akan Berwarna Merah Muda? Ini Penjelasannya
Hujan Meteor Lyrid 2025, Apakah Bisa Terlihat dari Indonesia?
Prabowo Umumkan Sikap Resmi Pemerintah Terkait Tarif Trump Selasa Besok
Susunan Pemain Timnas Indonesia U17 vs Yaman U17 di Piala Asia U-17 2025: Garuda Muda Pertahankan Winning Team
Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak agar Tetap Aktif di Masa Golden Age
3 Film Indonesia Raih Lebih dari 1 Juta Penonton di Minggu Pertama Lebaran 2025, Menekraf: Sinyal Positif bagi Pertumbuhan Industri Kreatif
6 Minggu Menjabat, Trump Sukses Tarik Investasi Raksasa ke Amerika
Daftar Modus Penipuan Online dan Cara Hindari Jebakannya
Mak Nyuss.. Ikan Asap Kelezatan Kuliner Khas Maluku Menggugah Selera
Cara Membunyikan HP Lewat Email: Panduan Lengkap untuk Melacak Perangkat Hilang
Harris Vriza Melamar Haviza Devi di Medan, Ini 5 Fakta Perjalanan Cinta Keduanya yang Makin Dekat ke Pelaminan