Liputan6.com, Jakarta Awal tahun 2025 menjadi momentum penting dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap program pemerintah dalam penyediaan rumah bagi masyarakat, khususnya Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Melalui inisiatif 3 juta hunian, pemerintah berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap kepemilikan rumah.
Baca Juga
Sejalan dengan kebijakan ini, industri Paylater turut mengambil peran sebagai metode penyaluran kredit yang semakin diminati.
Advertisement
Namun, agar lebih mudah memperoleh pinjaman perumahan, masyarakat perlu memperhatikan beberapa faktor penting, seperti pengelolaan status di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), kredibilitas finansial, kemampuan membayar cicilan, kepemilikan jaminan, serta kondisi makroekonomi dan industri.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil calon debitur untuk meningkatkan peluang mendapatkan kredit hunian.
1. Menjaga Status SLIK Tetap Baik
Bagi yang belum familiar, SLIK adalah catatan riwayat kredit dari debitur di bank atau lembaga keuangan lainnya. Catatan ini mencerminkan kelancaran pembayaran kredit seseorang.
Meskipun bukan satu-satunya penentu pemberian pinjaman, menjaga skor SLIK tetap baik sangat penting. Pastikan selalu membayar cicilan tepat waktu untuk menghindari tunggakan atau gagal bayar yang dapat menurunkan skor kredit.
2. Mengatur Rasio Cicilan dengan Bijak
Agar tetap mampu memenuhi kewajiban kredit tanpa membebani kondisi keuangan, calon debitur disarankan untuk memiliki total cicilan tidak lebih dari 30% dari pendapatan bulanan.
Perencanaan finansial yang cermat akan membantu menjaga stabilitas keuangan sekaligus meningkatkan peluang mendapatkan persetujuan kredit.
3. Mengecek Status SLIK Secara Berkala
Setelah melunasi kewajiban kredit, penting untuk memantau status SLIK dan memperoleh surat pelunasan sebagai bukti pembayaran lunas.
Perlu diketahui, pembaruan status di SLIK memerlukan waktu sebelum mencerminkan kondisi finansial terbaru debitur.
4. Kebijakan Penyaluran Kredit yang Lebih Selektif
Ketua Umum Asosiasi Pembiayaan Perusahaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiranto, menegaskan bahwa perusahaan Paylater tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit.
Proses pemberian pinjaman dilakukan dengan manajemen risiko yang ketat guna memastikan keberlanjutan industri serta perlindungan bagi pemberi dan penerima kredit.
“Industri Paylater berkomitmen menyediakan pembiayaan yang terjangkau dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia. Kami yakin bahwa permintaan pembiayaan untuk kehidupan yang lebih baik akan terus meningkat, tetapi harus disertai keputusan bijak dari pemberi kredit maupun calon debitur,” jelas Suwandi, Kamis (20/2/2025).
Advertisement
Bijak Kelola Keuangan
Dengan memahami langkah-langkah strategis di atas, calon debitur dapat meningkatkan peluang mendapatkan kredit perumahan impian dengan lebih mudah dan bertanggung jawab.
Bijak dalam mengelola keuangan dan menjaga rekam jejak kredit akan menjadi kunci utama dalam memperoleh pinjaman yang diinginkan.
