Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengangkat Dato Sri Tahir sebagai penasihatnya. Konglomerat dan bos Bank Mayapada itu ditugaskan membantu mengurusi kesejahteraan prajurit TNI.
Maklum, Tahir memang dikenal sebagai sosok miliarder yang sangat dermawan. Melalui yayasan Tahir Foundation, orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang amal.
Sebutlah, sumbangan 10 unit armada bus Transjakarta ditambah uang Rp 6 miliar yang saat itu diterima langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, atau pengobatan gratis untuk anak-anak penderita kanker.
Tak hanya itu, lewat Tahir Foundation, pemilik kelompok bisnis ini juga menjadi miliarder pertama Indonesia yang masuk dalam Bill & Melinda Gates Foundation, organisasi nirlaba buatan miliarder terkaya sejagad Bill Gates.
Lengkapnya, berikut profil Tahir sang penasehat TNI yang super tajir:
Pendiri Mayapada Group
Pendiri Mayapada Group
Pendiri Mayapada Group
Dato’ Sri Prof. Dr. Tahir atau biasa akrab dipanggil Tahir lahir di Surabaya pada 26 Maret 1952. Pria terkaya di Indonesia ini memulai kiprah di dunia usaha dengan merintis bisnis garmen.
Dari garmen lambat laun, Tahir merambah bisnis lain. Diawali dari Mayapada Group yang didirikannya pada 1986, bisnisnya merambat dari dealer mobil, garmen, perbankan, real estate sampai di bidang kesehatan. Bahkan Tahir juga masuk ke dunia media dengan mendirikan Forbes Indonesia.
Bank Mayapada yang didirikan tahun 1990 menjadi salah satu andalan tahir untuk mengumpulkan pundi-pundi uang. Dari bisnis yang dijalankannya, Tahir mengantongi kekayaan US$ 1,85 miliar pada tahun ini.Â
Pria berusia 62 tahun ini tercatat sebagai orang terkaya nomor 10 di Indonesia dan 973 dunia versi Majalah Forbes.
Â
Advertisement
Gagal Jadi Dokter
Gagal Jadi Dokter
Menjadi pengusaha sebenarnya bukanlah cita-cita Tahir saat masih kecil. Impian Tahir sesunguhnya adalah ingin menjadi seorang dokter. Usai lulus dari SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya, Tahir melanjutkan pendidikannya dengan menjadi mahasiswa sekolah kedokteran di Taiwan. Namun cita-citanya kandas karena kematian sang ayah sehingga tak sanggup membayar biaya kuliah.
Berbekal beasiswa, Tahir melanjutkan sekolah bisnis di Nanyang Technological University, Singapura. Namun, meski sudah menjadi pengusaha sukses, impian tahir ternyata belum pupus. Ia pun mendirikan Rumah Sakit Mayapada dan mulai beroperasi sejak 1995.
Melalui rumah sakit ini, Tahir membantu orang-orang yang kurang mampu, termasuk memberikan pengobatan gratis bagi anak-anak yang mengidap kanker. Bahkan, untuk biaya transplantasi yang miliaran bisa ditanggung yayasan amal tersebut.
Miliarder Murah Hati
Miliarder Murah Hati
Membantu anak-anak penderita kanker mungkin hanya sebagian dari aktivitas sosial yang dilakukan Tahir melalui lembaga amalnya.
Melongok sepak terjangnya, Tahir adalah contoh miliarder yang bisa jadi panutan karena tak pelit mengeluarkan uang ratusan miliar demi kesehatan orang miskin atau untuk beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu di seluruh Indonesia.
Dengan kekayaan US$ 1,85 miliar, Tahir menjadi salah satu miliarder paling murah hati di tanah air. Forbes mencatat, Tahir menyumbangkan tak kurang dari US$ 50 juta atau Rp 475 miliar untuk sejumlah universitas di China, Indonesia, Amerika Serikat, dan Singapura.
Tak hanya Tahir, sang Istri yang merupakan putri dari pengusaha Indonesia Mochtar Riady, Rosy Riady, juga mendirikan yayasan sosial h2h Charity yang berperan membantu menyekolahkan anak-anak kurang mampu di Indonesia.
Tahir juga bergabung dengan Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan sosial milik miliader terkaya di dunia Bill Gates. Saking dekatnya, pendiri Microsoft yang juga merupakan miliarder nomor satu dunia itu rela menyambangi Jakarta pada 5 April 2014 atas undangan Tahir.
Kunjungan singkat ke Jakarta ini untuk urusan sosial, tepatnya mendukung penuh pembentukan Indonesia Health Found, sebuah lembaga sosial yang akan menampung donasi para pengusaha dan filantropis di Indonesia yang dananya akan disumbangkan ke berbagai kegiatan kemanusiaan.
Bos Mayapada ini juga diketahui menyumbangkan dana hingga US$ 100 juta setara Rp 950 miliar, dari rencana sebesar US$ 200 juta. Sumbangan itu untuk membantu yayasan tersebut menanggulangi melawan masalah TBC, HIV, dan malaria di Indonesia. Dana tersebut juga digunakan untuk memperluas akses alat kontrasepsi.
Saat banjir menyerbu Jakarta pada awal tahun ini, Tahir Tahir Foundation menyalurkan bantuan kepada nelayan dan petambak sebesar Rp 100 miliar.
Kini dengan kehadiran Tahir sebagai penasihat Panglima TNI diharapkan mampu membantu TNI dalam meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI. Salah satunya yaitu dengan membantu merealisasikan pembangunan 1.000 rumah buat prajurit TNI tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Pengangkatan Pak Dato Tahir ini suatu langkah terobosan, sudah ada proyek dari Pak Tahir dengan lobi-lobi rekan pengusahanya akan membangun 1.000 rumah untuk prajurit di wilayah Jakarta, kita cuma sedang mencari tanahnya yang strategis," Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya kepada Liputan6.com. (Ndw)
Advertisement