Proyek Pelabuhan Cilamaya Bisa Ganggu Listrik di Istana Negara?

Pasokan gas untuk listrik Istana Negara akan mengalami gangguan jika pemerintah tetap membangun pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Okt 2014, 08:50 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2014, 08:50 WIB
istana merdeka

Liputan6.com, Jakarta - Pasokan gas untuk listrik Istana Negara diperkirakan akan mengalami gangguan jika pemerintah tetap membangun pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.

Communication and Relations Manager PT Pertamina Hulu Energi Offshore West Java (PHE ONWJ), Donna M Priadi mengatakan, jika Pelabuhan Cilamaya tetap dibangun sesuai rencana maka akan mengganggu kegiatan operasi anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut. Pasalnya, alur pelayaran pelabuhan Cilamaya melintasi wilayah operasi PHE ONWJ.

"Tidak masaah dengan pelabuhan. Tapi alur pelayaran berada di tengah-tengah ONWJ," kata Dona, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Alur pelayaran yang melnitasi area operasi PHE ONWJ tentunya membahayakan, karena di alur tersebut terdapat pipa untuk menyalurkan minyak gas dan faslitas anjungan lepas pantai (offshore).

"Fasiltas PHE ONWJ termasuk objek vital nasional sesuai keputusan Presiden 2004 dan keputusan Menteri ESDM 2012," tuturnya.

Menurut Dona, jika lokasi tersebut dijadikan lintasan kapal besar maka harus ada pendalaman pipa, dan pemindahan anjungan (platfrom) dalam proses  tersebut maka sumur migas bekas Arco ini harus dinontaktifkan. Dengan begitu akan mengganggu pasokan minyak dan gas bumi.

"Kata pemerintah kalau ada alur, pipa harus dipendam dan sumur harus mati. Kami tidak bisa produksi," ungkapnya.

Ia melanjutkan, gas yang diproduksi blok migas yang terletak di Pantai Utara Jawa tersebut salah satunya memasok kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang dan Tanjung Priok, listrik dari pembangkit tersebut akan disalurkan ke Jakarta diantaranya adalah istana negara.

"Seluruh minyak yang diproduksi dialirkan ke FSO Arjuna. Nanti offload via kapal untuk BBM nasional. Gas dipasok ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Tanjung Priok. Termasuk RI 1 itu gasnya dari kami," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya