Blusukan ke Pasar Klender, Rachmat Gobel Janji Turunkan Harga

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kembali melakukan kunjungan ke pasar tradisional. Tak sendiri, Rachmat ditemani Menteri Koperasi dan UKM.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Nov 2014, 11:35 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2014, 11:35 WIB
Menteri Perdagangan rachmat Gobel Kunjungi Pasar Klender

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan akan berupaya sekuatnya untuk menurunkan harga cabai dalam waktu dekat ini. pernyataan tersebut dia sampaikan ketika berbincang dengan pedagang saat melakukan kunjungan Pasar Klender SS, Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014) pagi.

"Saya janji untuk segera menurunkan harga-harga. Insya Allah," ujarnya kepada para pedagang di Pasar Klender.

Salah satu pedagang sayuran yang didatangi oleh Rachmat, yaitu Hartiwi mengungkapkan bahwa saat ini harga-harga sayuran melonjak drastis, terutama cabai. Selain itu, harga sayuran lain juga terkerek naik seperti tomat dan ketimun.

"Tomat naik jadi Rp 10 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 7 ribu. Timun juga naik jadi Rp 10 ribu. Kita belinya saja Rp 9 ribu," jelas dia.

Dia menjelaskan, kenaikan harga tersebut lantaran pasokan dari Pasar Induk Kramat Jati berkurang sedangkan permintaan tetap tinggi. "Karena pasokannya kosong. Di sana (wilayah pertanian) hujan, jadi tidak bisa panen," katanya.

Menurut Hartiwi, kenaikan ini semakin memberatkan para pedagang karena jika harga dinaikan oleh pedagang, maka langsung diprotes oleh para pembeli. Sedangkan di sisi lain, jika tidak menaikan harga, maka keuntungan pedagang semakin menipis.

"Gimana sama nasib pedagaang? Kami bisa naikkan harga, tapi kan konsumen ngeluh dan tidak belanja di sini nantinya," tandas dia.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kembali melakukan kunjungan ke pasar tradisional. Tak sendiri, Rachmat ditemani Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Kedatangan kedua menteri tersebut yaitu untuk meninjau pasokan dan harga bahan kebutuhan pokok pasca kenaikan harga BBM bersubsidi. (Dny/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya