Harga Minyak Jeblok, Pemerintah Klaim Tak Keruk Untung

Pemerintah menegaskan tidak ambil untung dari kenaikan harga BBM bersubsidi di tengah harga minyak turun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Des 2014, 19:30 WIB
Diterbitkan 04 Des 2014, 19:30 WIB
Sofyan Djalil
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menegaskan tak mengambil keuntungan sepeser pun dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di tengah harga minyak dunia melemah. Penyataan ini menjawab kritikan atas kebijakan pemerintah menyesuaikan harga BBM subsidi pada pertengahan November 2014.

"Intinya pemerintah nggak akan mengambil marjin atau untung dari ini karena minyak menyangkut hajat hidup rakyat," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di kantornya, Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Namun, kata dia, pemerintah juga harus menyehatkan fiskal Indonesia akibat pembengkakan anggaran subsidi. Jika dikurangi dan dialihkan ke sektor produktif, maka akan memberi dampak besar terhadap perekonomian.

"Subsidi yang besar jangan jadi beban dan harus lebih produktif. Jadi kebijakan ini yang akan kita ambil dengan melihat harga minyak dunia," tegasnya.  

Seperti diberitakan sebelumnya, Sofyan mengungkapkan, pemerintah sedang memonitor tren harga minyak dunia meskipun saat ini merosot drastis ke titik terendah.

"Akhir bulan ini kita akan mengeluarkan policy tentang apa pilihannya sambil terus melihat tren harga minyak dunia," ujar dia. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya