Jurus Pemerintah Hadapi Tantangan di Sektor Maritim

Membangun dan merevitalisasi 24 pelabuhan serta membangun 15 ribu km jalur kereta api pelabuhan tidak bisa hanya mengandalkan APBN.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Des 2014, 10:28 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 10:28 WIB
 Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo. (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta Visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat sektor maritim harus menghadapi banyak tantangan. Namun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan bahwa ada tiga hal yang akan dilakukan pemerintah untuk menjawab tantangan tersebut.

"Ada tiga hal untuk menjawab tantangan maritim ini, yaitu bagaimana mendapatkan sumber dana, teknologi, dan membangun SDM-nya," ujar dia seperti dikutip Selasa (9/12/2014).

Dia menjelaskan, untuk membangun dan merevitalisasi 24 pelabuhan serta membangun 15 ribu kilometer (km) jalur kereta api pelabuhan tidak bisa hanya mengandalkan dari APBN sehingga harus menarik investor swasta.

"Jelas nggak bisa dari APBN kita harus undang investasi masuk. Tentu iklimnya harus bergairah untuk investasi masuk. Tugas pemerintah saat ini adalah ada dua, memudahkan dan mempercepat perizinan dan menyelesaikan masalah tanah," lanjutnya.

Indroyono mengungkapkan, untuk masalah perizinan, dalam sebulan hal tersebut mulai terpecahkan karena Kementerian Perhubungan telah bertekad menyelesaikan 200 perizinan dengan memotong waktu perizinannya.

"Sedang untuk masalah lahan, ada 31 pembangkit listrik yang masalahnya lahan sama izin. Lahan lokasi pembangkit dan transmisinya. Sebagian besar milik kehutanan dan sudah dipecahkan. Menarik gairah investor masuk sudah terpecahkan," jelas dia.

Selanjutnya, soal alih teknologi terutama untuk memproduksi kapal berteknologi tinggi. "Sebisa mungkin teknolgi ada di kita. Kalau galangan kapal misalnya, sedehananya pengerjaannya di kita, biarkanalah finishing-nya di Singapura," katanya.

Sedangkan untuk mengatasi masalah SDM, pemerintah akan membangun sekolah perikanan. "Dan untuk SDM, kami menghimpun kemampuan. Kami mulai Rabu atau Kamis kami mulai FGD (focus group Discussion)," tandas dia. (Dny/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya