Liputan6.com, Jakarta- Rencana PT Pertamina untuk menaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) dikhawatirkan berimbas ke masyarakat lapisan menengah bawah karena adanya migrasi konsumen elpiji 12 kg ke gas elpiji 3 kg.
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan untuk menaikan harga elpiji 12 kg seharusnya Pertamina membenahi terlebih dahulu adanya perbedaan harga gas.
Baca Juga
"Justru itu ada masalah serius di bisnis gas. Dua harga di dalam satu produk yang sama itu tidak sehat. Itu dibereskan dulu," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (13/12/2014).
Advertisement
Dia mengatakan, jika masyarakat menengah atas atau masyarakat yang biasa memakai elpiji 12 kg beralih ke 3 kg maka ditakutkan terjadinya kelangkaan. Sehingga, kata dia akan semakin memberatkan masyarakat kelas menengah bawah.
Untuk menaikan harga elpiji 12 kg, pihaknya menuturkan perlunya memberi proteksi pada pemakai harga 3 kg.
"Istilahnya pasar tertutup. Soalnya caranya ya terserah (Pertamina)," tukas dia.
Sebagaimana diketahui, Direktur Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan akan menaikan elpiji 12 kg pada Januari 2015. Adapun besarannya sekitar Rp 1.500-Rp 2.000. Dwi mengatakan, untuk menaikan harga elpiji tinggal menunggu keputusan dari pemerintah.