Dokter Hewan Minta Dilibatkan dalam Program Swasembada Pangan

Dokter hewan akan memantau kualitas pangan hewani dari hulu hingga hilir.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 16 Des 2014, 18:39 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 18:39 WIB
Daging Sapi
Sapi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Veterinary Medical Association atau Himpunan Dokter Hewan menghadap Wakil Presiden (wapres) Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (16/12/2014). Dalam pertemuan itu, dokter hewan minta dilibatkan dalam program swasembada pangan di pemerintahan Joko Widodo jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Terutama dalam swasembada daging, beliau sampaikan profesi ini berperan penting. Sekarang bukan hanya tingkatkan kuantitas, tapi juga kualitas. Siapa yang jaga kualitas? Ya dokter hewan. Kami lihat beliau care gimana profesi ini bisa berdaya lebih di masa yang akan datang," kata Presiden Himpunan Dokter Hewan Heru Setijanto.

Heru menjelaskan dokter hewan akan memantau kualitas pangan hewani dari hulu hingga hilir. Pihaknya akan bekerja di bawah Kementerian Pertanian. Heru menjelaskan, untuk melakukan pemantauan tersebut, pemerintah belum akan membentuk lembaga baru.

"Belum sampai ke situ (dibentuk lembaga atau badan baru).  Tapi sudah menjadi catatan bagi Pak Wapres ke depan profesi ini lebih diberdayakan lagi. Kami secara teknis di bawah Kementerian Pertanian. Beliau sudah beri jalan," imbuhnya.

Ia mengatakan dokter hewan akan memeriksa kualitas pangan hewani agar terhindar dari penyakit yang berbahaya, seperti penyakit antraks pada sapi. Pihak dokter hewan juga akan dilibatkan dalam sertifikasi keamanan produk pangan.

"Iya tentu saja. Ada prosedur pengujian. Standarisasi sudah ada dan sudah dilakukan. Tapi lebih ditingkatkan lagi. Bukan kuantitas saja, tapi kualitas," tutur Heru.

Anggota Himpunan Dokter Hewan Wiwiek Bagja menuturkan pula maksud pertemuan dengan Jusuf Kalla adalah mengamankan posisi tawar dokter hewan ketika berhadapan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

"Hadapi masyarakat ekonomi ASEAN, kita hadapi persaingan kerja. SDM berkompeten disetarakan. Harus ada kesiapan, kalau tidak bisa kemasukan dokter asing semua nanti," tandas Wiwiek. (Silvanus Alvin/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya