Ironi, Tinggal Dekat Pembangkit Tapi Belum Nikmati Listrik

Faktor ekonomis menjadi alasan masyarakat di daerah terpencil tidak menikmati listrik padahal tinggal di daerah dekat pembangkit listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Des 2014, 18:55 WIB
Diterbitkan 19 Des 2014, 18:55 WIB
PLTU Tarahan
(foto: PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) telah melakukan penelitian terhadap sektor kelistrikan Indonesia. Di penelitian tersebut ditemukan ada masyarakat yang belum mendapat listrik meski pemukimannya dekat dengan pembangkit listrik.

Hal itu terjadi di daerah Kamojang, Garut, Jawa Barat. Padahal wilayah tersebut memilki potensi panas bumi dan sudah ada beberapa Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) yang dioperatori oleh PLN dan Pertamina Geothermal Energi.

Peneliti LIPI, Felix Wisnu Handoyo mengungkapkan, yang membuat wilayah tersebut tidak mendapat pasokan listrik, karena tidak menguntungkan.

"Di Kamojang ada masyarakat yang belum dapat listrik, ketika ditanya mereka tidak ekonomis," kata Felix dalam acara diskusi dengan tema Membedah Penyimpangan Pelaksanaan Subsidi Energi di Indonesia dan Solusi Perbaikan, di Kantor Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan, Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Menurut Felix, jika kebutuhan listrik yang menguntungkan menjadi permasalahan pasokan listrik. Maka target pemerintah dengan rasio elektrifikasi 100 persen pada 2020 tidak dapat terpenuhi. "Ke depan rencana Presiden Jokowi 100 persen rasio elektrifikasi tidak akan terjadi," ungkapnya.

Felix mengungkapkan, hal tersebut perlu ditangani pemerintah, karena sebagian besar masyarakat yang belum menikmati listrik berada di wilayah terpencil yang sulit dijangkau dan tentunya tidak menguntungkan.

"Karena wilayah perbatasan mereka tidak akan bisa menguntungkan secara ekonomi, harus ada upaya pemerintah," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya