Liputan6.com, Jakarta - Pasca pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar, tidak membuat sejumlah pedagang BBM eceran di Palu, Sulawesi Tengah ikut menurunkan harga.
Mereka mengaku tetap mempertahankan harga karena terlanjur naik. "Sudah terlanjur, jadi harga masih kami pertahankan Rp 10 ribu per liter untuk premium dan Rp 9.500 per liter untuk harga solar," ujar pedagang BBM eceran, Sahar (29) di Palu, Selasa (5/1/2015).
Menurut dia, selain sudah terlanjur menaikkan harga, bensin eceran tetap dijual dengan harga lama karena biaya angkutan kota untuk mengangkut pembelian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) juga naik.
"Ongkos pembelian BBM untuk diecer dari SPBU juga masih bertahan. Lagi pula harga BBM diturunkan pemerintah tidak terlalu signifikan. Makanya saya dan sejumlah pedagang lainnya masih mempertahankan harga," imbuh Sahar.
Kendati harga BBM eceran di Palu masih bertahan mahal, tidak membuat sejumlah pedagang eceran yang berjualan di sudut-sudut jalan kota itu sepi akan pembeli. Nyatanya, BBM eceran mereka tetap diserbu pembeli.
"Sampai hari ini pembeli premium eceran masih ramai. Kalau dihitung, per hari bisa laku 20 hingga 25 liter," kata pedagang lainnya, Khalid.
Dia mengaku, tidak ada keluhan warga terkait harga BBM eceran yang tidak diturunkan sejumlah pedagang.
"Alhamdulillah sampai saat ini aman-aman saja. Ya, kalau warga mengeluh, pasti BBM eceran kami tidak dibeli," tandas Khalid. (Dio/Nrm)