Liputan6.com, Semarang - Banyaknya industri tekstil yang memindahkan pabriknya ke Jawa Tengah, menyebabkan kebutuhan tenaga kerja yang trampil di daerah tersebut meningkat. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi menyebutkan, peran Balai Latihan Kerja milik pemerintah bisa mengambil peran lebih jauh.
Menurutnya, selama ini kebutuhan tenaga kerja di Jawa Tengah tak bermasalah. Namun penyediaan tenaga terampil yang sudah siap langsung bekerja tanpa pelatihan masih kurang.
"Jika hanya sekadar tenaga kerja maka Jawa Tengah memiliki banyak tenaga kerja usia produktif yang siap memenuhi kebutuhan. Namun jika berbicara tenaga kerja yang terampil masih sangat minim," kata Frans Kongi, Selasa (20/1/2015).
Ditambahkan, agar perusahaan tidak tergantung kepada pelatihan yang diselenggarakan pemerintah. Frans berharap agar perusahaan tersebut juga mempersiapkan tenaga-tenaga sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.
"Perusahaan harus juga melatih para tenaga kerja. Tentunya selain disiapkan sebelumnya, bisa juga dilakukan sambil berjalan. Jadi tetap bisa sambil bekerja," kata Frans.
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Kota Semarang, Agung Wahono menyebutkan, kebutuhan tenaga kerja di sektor garmen tumbuh sangat tinggi. Sebagai gambaran, selama 2014, kebutuhan tenaga kerja mencapai 1.000 tenaga kerja hingga 2.000 tenaga kerja terampil khusus menjahit. Diperkirakan tahun 2015 akan meningkat lebih tinggi lagi.
"Bayangkan saja, satu pabrik garmen saja butuh sekitar 5.000 orang, kalau pabriknya semakin banyak tentu kebutuhannya akan semakin besar pula," kata Agung.
Menurutnya, kebutuhan paling tinggi adalah ketrampilan menjahit. Menurutnya, khusus untuk tenaga kerja menjahit mau tidak mau harus dipenuhi karena setiap mesin harus dipegang oleh satu orang. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)
Industri Tekstil Jawa Tengah Perlu Tenaga Terampil
Selama 2014, kebutuhan tenaga kerja mencapai 1.000 tenaga kerja hingga 2.000 tenaga kerja terampil khusus menjahit.
diperbarui 20 Jan 2015, 12:42 WIBDiterbitkan 20 Jan 2015, 12:42 WIB
Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pembuatan kaos kampanye salah satu pasangan capres-cawapres di perusahaan konveksi rumahan di Bukit Duri, Jakarta, Selasa (1/7/2014).(Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pramono Minta Penyelenggara Pilkada Bersikap Adil dan Netral
Usai Nyoblos, Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Lawan Serangan Fajar
Cerita Usaha dan AgenBRILink di Wilayah Transmigrasi Merauke Dorong Kemajuan Ekonomi Lokal
Pramono Ajak Warga Jakarta Gunakan Hak Pilih di Pilkada
Ridwan Kamil Pilih Salat Subuh Berjamaah dan Ziarah ke Makam Sebelum Nyoblos ke Bandung
Investor Abaikan Donald Trump, S&P 500 dan Dow Jones Cetak Rekor Baru
Pramono dan Keluarga Gunakan Hak Pilih di TPS 046 Cipete Selatan, Warga Doakan Menang Satu Putaran
Menteri Ara Minta Target Penyaluran KPR FLPP Naik Jadi 800 Ribu Rumah di 2025
Terlanjur Terima Duit Serangan Fajar Pilkada, Harus Bagaimana? Simak Kata Buya Yahya
Top 3 News: PDIP Tegaskan Tersangka Judi Online Alwin Jabarti Kiemas Bukan Keluarga Megawati
Nonton Gemini Man (2019) di Vidio: Pertarungan Seru Will Smith Melawan Dirinya Sendiri
Hasil Penelitian Adalah: Panduan Lengkap Menyusun dan Menganalisis