Rupiah Melemah Kena Dampak Gejolak di Eropa

Nilai tukar rupiah melemah terkena sentimen negatif gejolak perekonomian dan politik Eropa.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 26 Jan 2015, 11:32 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 11:32 WIB
Rupiah
Rupiah (Antara Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah terkena sentimen negatif gejolak perekonomian dan politik Eropa. Euforia rencana kebijakan stimulus Bank Sentral Eropa yang beriringan dengan sentimen negatif dan peluang keluarnya Yunani dari zona euro, membuat nilai tukar dolar semakin berjaya.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Senin (26/1/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah ke level 12.517 per dolar AS. Padahal akhir pekan lalu nilai tukar rupiah sempat menguat ke level 12.444 per dolar AS.

Sementara itu, data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah melemah 0,46 persen ke level 12.516 per dolar AS. Sebelumnya rupiah juga dibuka melemah di level 12.465 per dolar AS.

Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah tercatat masih berfluktuasi melemah dan berkutat di kisaran Rp 12.465-Rp 12.525 per dolar AS.

Kemenangan partai Syriza pada pemilihan umum Yunani membuat potensi negara tersebut untuk keluar dari zona euro semakin tinggi. Situasi tersebut tercatat semakin menekan nilai tukar euro terhadap dolar yang ikut berdampak pada negara berkembang lain.

"Situasi di zona euro akan menjadi pemicu penguatan dolar yang tentu saja akan berdampak pada pelemahan mata uang global termasuk nilai tukar rupiah," ungkap ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta.

Sementara itu, Analis PT Bank Mandiri Tbk Renny Eka Putri menerangkan, saat ini rupiah secara domestik masih minim sentimen. Pergerakan rupiah saat ini masih bergantung pada katalis-katalis asing.

"Saya rasa rupiah hingga akhir bulan ini masih akan berkutat di kisaran Rp 12.500-Rp 12.600 per dolar AS," tandasnya. (Sis/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya