Jokowi: RI Beri Kesempatan Seluas-luasnya untuk Investor Malaysia

Presiden Jokowi mengajak investor Malaysia menanamkan modal di Indonesia.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 07 Feb 2015, 07:45 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2015, 07:45 WIB
Presiden RI Jokowi dan PM Malaysia Najib Razak.
Presiden RI Jokowi dan PM Malaysia Najib Razak. (ANTARA FOTO/Udden Abdul)

Liputan6.com, Putrajaya - Presiden Joko Widodo telah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia Nadjib Razak. Pertemuan tersebut membahas berbagai hal, di antaranya adalah membahas mengenai peningkatan investasi antara dua negara tersebut.

Untuk mewujudkan hal itu, Presiden mempromosikan one stop service perizinan atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk menarik investor  kepada pemerintah Malaysia.

"Kepada mereka, kami berbicara mengenai one stop service office di Jakarta, itu akan melayani investasi lebih baik," ujar Jokowi di Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya, seperti ditulis Sabtu (7/2/2015).

Dalam pertemuan dengan jajaran pemerintah Malaysia, Jokowi juga mengatakan, Indonesia membuka peluang investasi seluas-luasnya bagi investor Malaysia terutama dalam pembangunan infrastruktur seperti  jalan tol, rel kereta api, dan pelabuhan.

"Saya katakan, kita memberikan kesempatan seluas-luasnya investor dari Malaysia," ujar Jokowi.

Selain mempromosikan PTSP, Jokowi juga pamer kebijakan pemerintah Indonesia yang baru saja memangkas subsidi bahan bakar minyak  jenis premium kemudian dialihkan kepada sektor produktif untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

"Untuk power plant (pembangkit listrik) yang diberikan kesempatan seluas-luasnya bagi Malaysia, lalu mengenai pengalihan subsidi bahan bakar oleh Indonesia," kata dia.

Menyambung apa yang dikatakan Jokowi,  PM Malaysia  Najib Razak, mengatakan, Presiden Jokowi dan dirinya setuju bahwa hubungan perdagangan perlu terus dikembangkan walaupun sasaran US$ 30 juta sulit dicapai. Namun dalam tahun ini, diharapkan bisa tercapai US$ 45 juta.

"Saya sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa kami sangat membutuhkan pekerja-pekerja Indonesia," ucapnya. (Luqman/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya