Intensitas Hujan Rendah, PLN Masih Padamkan 10 Gardu Listrik

Angka pemadaman gardu tertinggi terjadi pada pada Senin (9/2/2015) sebanyak 626 unit.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Feb 2015, 16:38 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2015, 16:38 WIB
Istana Negara Terkepung Banjir
Penampakan Istana Negara yang terkepung banjir akibat hujan yang mengguyur sejak malam, Jakarta, Senin (9/2/2015).(Antara Foto/Fanny Octavianus)

Liputan6.com, Jakarta - Intensitas hujan di wilayah Jakarta sudah tidak setinggi minggu lalu sehingga banjir yang menggenang di sejumlah wilayah mulai surut. meskipun begitu, PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) mengaku masih memadamkan 10 Gardu Distribusi, karena banjir masih menggenang di gardu tersebut.

Manajer Bidang Komunikasi dan Hukum Administrasi PLN Disjaya, Koesdianto mengatakan, hujan dengan intesitas sedang yang mengguyur Jakarta dan Tangerang beberapa hari belakangan ini masih menyisakan genangan air di beberapa sudut kota. Hal tersebut membuat PLN Disjaya masih melakukan pemadaman gardu distribusi untuk mengindari terjadinya sengatan listrik pada warga yang bermukim di wilayah yang wilayahnya masih tergenang.

Namun, angka gardu yang dipadamkan telah turun. Ia mengungkapkan, angka pemadaman gardu tertinggi terjadi pada pada Senin (9/2/2015) sebanyak 626 unit. Sedangkan pada hari ini, (15/2/2015) PLN Disjaya telah menormalkan kembali atau mengalirkan kembali listrik di 616 gardu.

"Upaya ini tentunya didukung oleh kerja sama masyarakat yang telah benar-benar memastikan keadaan rumah dan lingkungannya benar-benar kering, sehingga pasokan listrik dapat dinormalkan kembali," kata Koesdianto, di Jakarta, Minggu (15/2/2015).

Koesdianto melanjutkan, meskipun saat ini banjir hanya menyisakan genangan. Namun PLN Disjaya belum bisa menormalkan 10 gardu distribusi. Pasalnya, Kesiapan wilayah yang listriknya bisa dinormalkan yaitu apabila seluruh wilayah yang dilayani dari gardu distribusi tersebut sudah dalam keadaan kering.

Selain itu, dari pihak PLN juga memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan revisi gardu, memastikan gardu distribusi siap. Pelanggan juga dimohon melakukan pengecekan dan memastikan instalasi maupun alat-alat elektronik dalam keadaan kering.

"Jadi, setelah banjir surut, butuh waktu dan proses untuk penormalan gardu distribusi. Apabila terjadi banjir susulan, tidak menutup kemungkinan gardu distribusi yang sudah normal akan kami padamkan kembali," pungkasnya.

Di awal minggu kemarin, cukup banyak wilayah Jakarta dan Tangerang yang mengalami pemadaman listrik akibat gardu distribusi terendam. Diantaranya adalah Tanjung Priuk, Menteng, Teluk Naga, Cikupa, Cempaka Putih, Marunda, Cengkareng, Bandengan, Kebon Jeruk, Jatinegara, Bintaro, Cikokol, dan Bulungan.

Pemadaman yang dilakukan oleh PLN Disjaya tersebut juga disinyalir membuat Istana Negara juga tergenang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuduh PLN menjadi penyebab banjir yang merendam Kompleks Istana. Menurut Ahok, banjir yang menerjang kantor Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut disebabkan pompa air di Waduk Pluit mati karena tidak mendapat pasokan listrik dari PLN. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya