Liputan6.com, Jakarta - Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dinilai ampuh meningkatkan produksi minyak. Untuk itu, Indonesia belajar dari Norwegia yang sudah berpengalaman menggunakan teknologi tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja mengatakan, meski produksi minyak mengalami penurunan, pemerintah tetap berkomitmen untuk mengembangkan industri migas, termasuk juga meningkatkan produksi nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi EOR.
"Karena bagi Indonesia, peran minyak dan gas bumi tak sekadar sebagai salah satu sumber penerimaan negara, tetapi juga roda penggerak pembangunan ekonomi nasional," kata Wira seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Migas, di Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Norwegia merupakan salah satu negara yang terbilang sukses menggunakan EOR. Negara ini telah 20 tahun menerapkan teknologi EOR dan berhasil meningkatkan produksi minyaknya hingga 60 persen. Karena itulah, Indonesia perlu belajar dari keberhasilan Norwegia.
“Saya berharap melalui pertemuan ini, kita dapat menggali pengetahuan dan manfaat dengan para ahli EOR dari Norwegiaagar dapat diterapkan di Indonesia,” ungkap Wiratmaja.
Ia menambahkan, Indonesia banyak memiliki cadangan migas potensial menggunakan teknologi EOR. Melalui Inpres No 02 tahun 2012 mengenai Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi Nasional serta Permen No 06 Tahun 2010 tentang Pedoman Kebijakan Peningkatan Produksi Minyak Dan Gas Bumi, pemerintah mendorong kegiatan EOR
“Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif kepada KKKS yang melakukan EOR, sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani. Ini bertujuan untuk mempercepat kegiatan EOR di Indonesia,” tuturnya..
Menurut Wira, penerapan EOR di sejumlah lapangan, berdampak nyata pada peningkatan produksi minyak Indonesia. Beberapa lapangan yang telah menggunakan EOR, antara lain lapangan Duri, Kaji, Minas, Kulin, Keris dan beberapa lapangan lainnya.
Sedangkan, uji coba teknlogi EOR membutuhkan waktu yang cukup lama, sebelum kemudian diterapkan dalam suatu lapangan. Untuk lapangan Duri, dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Teknologi EOR yang umum digunakan di Indonesia adalah waterflood, steamflood dan surfaktan. (Pew/Ndw)
Dongkrak Produksi Minyak, RI Belajar Dari Norwegia
Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dinilai ampuh meningkatkan produksi minyak. Untuk itu, Indonesia belajar dari Norwegia.
diperbarui 20 Mar 2015, 09:48 WIBDiterbitkan 20 Mar 2015, 09:48 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Binance: Bitcoin jadi Aset Terbesar Ketujuh Dunia
7 Potret Yura Yunita dan Aaliyah Rayakan Kehamilan Mahalini, Renang Malam Hari
Aturan Baru Penyimpanan Karbon Beri Kepastian Pelaku Hulu Migas
Top 3 Tekno : Pro Kontra Warganet Terkait PSSI Pecat Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia hingga Fitur One UI 7
VIDEO: Siswa SMP Ngambek, Makan Bergizi Gratis Terlambat Datang
Ciri-Ciri Kiamat Kubra: Tanda-Tanda Akhir Zaman dalam Islam
Gempa M6,8 Guncang Kota Terbesar Ketiga di Tibet, Bikin Bangunan Hotel di Nepal Goyang
5 Respons Wamen hingga Menteri Terkait Hari Pertama Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
Batuk Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi GERD, Kenali 4 Gejalanya
Tradisi Perang Topat di Lombok, Menggali Harmoni dalam Perbedaan
Memantau Kesiapan Stadion Akron di Meksiko, Salah Satu Venue Pertandingan Piala Dunia 2026
Tom Holland Sudah Lama Yakin Zendaya Jodohnya, Bahkan Disebut Tergila-gila pada Sang Kekasih