Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Property Watch (IPW) menilai penerimaan devisa yang akan dikantongi negara dari pemberian kepemilikan properti bagi orang asing tidak seheboh dan signifikan seperti yang diperkirakan.
Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda mengatakan pemasukan dari pemberian hak kepemilikan properti bagi orang asing tidak banyak menguntungkan negara, dibandingkan apabila pemerintah membuka arus investasi korporasi properti asing untuk dapat mengembangkan bisnis propertinya di Indonesia seperti yang saat ini dilakukan oleh AEON, Tokyu Land, Keppel Land, Toyota, dan Hongkong Land.
"Masukkan korporasi properti asing itu justru akan menggerakkan ratusan industri yang terkait langsung ataupun tidak langsung pada bisnis itu sehingga sektor riil akan bergerak. Nah, bandingkan dengan bila dibuka kepemilikan asing yang bersifat retail," kata Ali yang dihubungi Liputan6.com, Sabtu (4/7/2015).
Berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) yang masih berlaku saat ini, ungkap Ali, orang asing hanya boleh memiliki properti di Indonesia dengan status hak pakai. Oleh karena itu tidak perlu lagi ada peningkatan status menjadi hak milik karena itu berarti pelanggaran terhadap undang-undang.
"Sekarang yang perlu didorong mungkin apakah hak pakai itu bisa diperpanjang menjadi misalnya 70 tahun sekaligus. Itu yang perlu dikaji, bukan memberikan hak kepemilikan," kata Ali. (Nrm)
Reporter: Muhammad Rinaldi
Devisa Properti Asing Tak akan Banyak Untungkan Negara
Orang asing hanya boleh memiliki properti di Indonesia dengan status hak pakai.
diperbarui 04 Jul 2015, 18:19 WIBDiterbitkan 04 Jul 2015, 18:19 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tok! Gus Muhdlor Divonis 4 Tahun 6 Bulan Terkait Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo
Mengenali Ciri Ciri Lidah HIV: Panduan Lengkap untuk Deteksi Dini
Jangan Infak dengan Barang Seperti Ini, Langsung Ditolak Allah Kata Ustadz Adi Hidayat
5 Tanda Pria Mungkin Tidak Benar-Benar Mencintaimu
5 Tanda Pria Benar-Benar Tertarik Padamu, Simak Penjelasannya!
Ciri Ciri Luka Diabetes: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Pengamat: Sinergi Swasta dan BUMN ala China Bisa Jadi Kunci Investasi Global di Indonesia
Fungsi Nodus Ranvier: Peran Penting dalam Transmisi Impuls Saraf
Indonesia Absen, Restoran di Thailand Jadi Wakil Tunggal Asia Tenggara di Top 50 Restoran Paling Ikonis di Dunia 2024/2025 Versi TasteAtlas
Jalan 5 Tahun, Apa Saja Capaian Kartu Prakerja?
Eksploitasi Air Tanah Bikin Bumi Lebih Miring
Ciri Ciri Maag yang Perlu Diwaspadai: Kenali Gejala dan Penanganannya