Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berjanji akan menyerap sisa anggaran Rp 70 triliun dalam kurun waktu empat bulan terakhir ini. Komitmen tersebut diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan investor yang telah memudar kepada pemerintah Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Taufik Widjojono mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan kinerja bahkan rela mengorbankan waktu jika harus bekerja selama seminggu penuh hingga larut malam.
Bukti itu ditunjukkan melalui lelang dini yang tersebar di 15 provinsi dengan jumlah keseluruhan paket sebanyak 61 paket dengan total pagu sebesar Rp 3,71 triliun pada Agustus 2015. Terdiri dari 30 paket senilai Rp 1,92 triliun bersumber dari dana Rupiah murni dan Rp 1,78 triliun sebanyak 35 paket dari dana SBSN. Paket lelang untuk pekerjaan reservasi, pembangunan jalan dan jembatan.
Pelelangan dini Ditjen Bina Marga itu akan dilanjutkan pada September 2015 senilai Rp 7,62 triliun, Oktober Rp 8,5 triliun, November Rp 5,74 triliun dan Desember ini Rp 2,76 triliun. Dari seluruh proses tersebut akan ditandatangani kontrak senilai Rp 16,73 triliun pada Januari 2016.
"Diharapkan lelang dini ini dapat menjadi sinyal kepada investor atas kerja keras dan kerja cepat kami," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Taufik mengakui bahwa pernah didatangi para Fund Manager dan sekuritas yang mempertanyakan soal keseriusan Kementerian PUPR mengingat kemajuan penyerapan anggaran yang baru mencapai 29 persen hingga semester I 2015. Sementara periode sama tahun lalu, realisasinya lebih besar yakni 44 persen.
"Pelaku ekonomi bertanya-tanya kenapa kami belum menunjukkan performance sesuai harapan. Makanya, kami ingin memacu penyerapan anggaran 70 persen sisanya atau Rp 70 triliun dalam waktu empat bulan. Ini akan menjadi catatan indikasi kepercayaan publik akan meningkat," terang dia.
Menurut Taufik, lemahnya penyerapan anggaran tak terlepas dari buruknya proses lelang atau tender dan revisi desain yang terus menerus. Sehingga Kementerian PUPR akan memperbaiki perencanaan, meliputi kegiatan penajaman paket-paket program, penyusunan daftar paket, penyiapan dokumen lelang dan diakhiri dengan evaluasi kesiapan lelang.
"Implikasi dari lambannya penyerapan anggaran berdampak ke penerimaan pajak. Kalau Rp 70 triliun dipacu sampai empat bulan terakhir, maka penerimaan pajak yang bisa diraup cuma Rp 7 triliun. Coba kalau dari awal-awal tahun. Jadi minggu depan kami akan rapat kerja, dan mengumumkan paket-paket apa lagi yang akan ditenderkan," tandas Taufik. (Fik/Ndw)
Bangkitkan Kepercayaan Investor, Ini Jurus Kementerian PUPR
Kementerian PUPR berjanji akan menyerap sisa anggaran Rp 70 triliun dalam kurun waktu empat bulan terakhir ini.
Diperbarui 28 Agu 2015, 13:32 WIBDiterbitkan 28 Agu 2015, 13:32 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Prabowo Bakal Luncurkan Danantara Hari Ini 24 Februari 2025
Astronom Prediksi Fenomena Langka di Ramadan 2025, Apa Itu?
4 Zodiak yang Memancarkan Energi Positif dan Daya Tarik Alami
Resep Lidah Kucing Premium: Kue Kering Renyah Favorit Lebaran
Arah Kebijakan Bank Indonesia Terkait Suku Bunga Bayangi Pasar
Pastikan Kesiapan Mudik Lebaran 2025, Kakorlantas Tinjau Pelabuhan Bakauheni dan Merak
6 Chat Singkat Kakak Adik Hanya ketika Butuh Ini Kocak, Bikin Tepuk Jidat
Viral Video Murid SD Belajar Renang di Lapangan Sekolah Disebut Imbas Orangtua Protes Pungutan Biaya
Dampak Pemecatan Vokalis Sukatani Terhadap Citra Profesi Guru di Indonesia
Pemain Incaran Manchester United Kasih Sinyal Positif Pindah di Musim Panas 2025
Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku Awal Pekan Senin 24 Februari 2025, Cek 26 Titiknya!
Lady Gaga Siap Guncang Brasil dengan Konser Gratis, Balas Dendam Usai Gagal Tampil di Negeri Samba karena Masalah Kesehatan