RI Gandeng Amerika Serikat Kejar Target Listrik 35 Ribu MW

Kementerian ESDM bekerjasama dengan AS untuk mendukung proyek kelistrikan 35 ribu MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Sep 2015, 11:15 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 11:15 WIB
20150902-Kerjasama Program Listrik 35.000 MW, RI Gandeng Amerika-Jakarta
Menteri ESDM Sudirman Said berjabat tangan dengan Dubes Amerika Serikat Robert Blake usai penandatangan Nota Kesepahaman mengenai Power Working Group antara Indonesia-Amerika Serikat di kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (2/9/2015).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerjasama dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mendukung proyek kelistrikan 35 ribu megawatt (MW).

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Menteri ESDM Sudirman Said dan Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake.

"Penandatangan ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara serta sarana untuk memfasilitasi kerjsama swasta antara Indonesia dengan AS," kata Sudirman saat menghadiri penandatanganan MoU di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Menurut dia, pemerintah AS berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam pengembangan sektor ketenagalistriikan terkait dengan program 35 ribu MW dan pengembangan energi yang bersumber dari energi terbarukan 7.000 MW.

"Penandatanganan MoU ini merupakan upaya kita untuk mencapai target proyek 35 ribu MW," tuturnya.

Sudirman mengungkapkan, lingkup kerjasama dalam nota kesepahaman ini mencakup kerjasama bidang teknologi, emisi batu bara, serta penggunaan energi terbarukan.

Selain itu juga, berbagi pengalaman tentang kebijakan energi, minimalisasi penggunaan bahan bakar solar, pengembangan jaringan daerah terpencil secara efisien, serta pengginaan teknologi terbaru di bidang kelistrikan.

"MoU ini juga merupakan dasar bagi kedua negara untuk berbagi pengalaman serta sarana pengalihan teknologi melalui pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia," pungkasnya. (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya