Liputan6.com, Jakarta Minyak dan gas bumi (migas) merupakan komoditas strategis bagi Indonesia. Selain menyediakan pasokan energi, migas juga menjadi kontributor utama penerimaan negara. Tidak heran jika sektor hulu migas dituntut untuk terus meningkatkan produksi migas nasional.
Namun, dibalik tuntutan yang tinggi tersebut, banyak yang belum paham bahwa cadangan migas tidak serta merta ditemukan. Perlu kegiatan pencarian cadangan migas, atau eksplorasi yang bertahun-tahun, sampai suatu cadangan migas ditemukan.
“Jadi, minyak dan gas itu tidak serta merta menyembur begitu saja dari perut bumi. Proses eksplorasinya panjang, dan tidak selalu berhasil menemukan cadangan,” ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Elan Biantoro, Minggu (13/9).
Advertisement
Elan menambahkan bahwa kegiatan hulu migas terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu eksplorasi dan produksi. Kegiatan eksplorasi adalah tahap awal
dari seluruh rangkaian kegiatan hulu migas. Secara umum, aktivitas eksplorasi meliputi studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran
eksplorasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menemukan cadangan baru, baik di wilayah kerja yang sudah berproduksi maupun di wilayah kerja yang belum
diproduksikan.
Kegiatan eksplorasi memerlukan biaya yang sangat besar untuk memperoleh informasi geologi, seismik, pengeboran sumur, dan pengolahan data. Di sisi lain, kegiatan ini mengandung risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi.
Hasil kegiatan eksplorasi bervariasi. Investor dapat gagal menemukan cadangan migas, atau menemukan cadangan namun tidak ekonomis untuk dikembangkan. Jika berhasil menemukan cadangan yang cukup ekonomis untuk dikembangkan, kegiatan akan dilanjutkan ke fase produksi.
“Eksplorasi memang tidak selalu menemukan cadangan migas, tetapi migas pasti tidak akan ditemukan tanpa adanya eksplorasi,” ujar Elan.
Elan juga menambahkan, meskipun suatu eksplorasi tidak berhasil menemukan cadangan migas, sebenarnya pekerjaan tersebut tidaklah sia-sia karena akan menghasilkan data geologi sebagai panduan kegiatan eksplorasi selanjutnya.
Saat ini kegiatan eksplorasi sangat krusial bagi Indonesia di tengah menurunya produksi minyak dari lapangan-lapangan yang sudah tua. Namun, sayangnya kegiatan ini tidak selalu mendapat dukungan semua pemangku kepentingan. Eksplorasi seringkali menghadapi berbagai kendala, termasuk kendala yang bersifat nonteknis.
Elan mengatakan kegiatan eksplorasi sudah seharusnya mendapat dukungan semua pihak.
“Generasi saat ini bisa menikmati hasil migas berkat kegiatan eksplorasi yang dilakukan dan didukung oleh generasi sebelumnya. Sudah sepatutnya generasi sekarang bekerja keras melakukan dan mendukung eksplorasi supaya migas tetap tersedia bagi anak cucu di masa datang,” ujarnya.
(Adv/GR)