Rusia Ajak Kerja Sama RI, dari Pertambangan hingga Otomotif

Rusia tertarik di sektor industri maritim baik untuk membuat kapal baru maupun dalam hal reparasi kapal yang telah ada.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Okt 2015, 13:19 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 13:19 WIB
Bauksit
(Foto: Conduit Group)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin beserta perwakilan dari perusahaan-perusahaan asal Rusia pada Jumat (23/10/2015). 

Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Suryono mengatakan, kedatangan Duta Besar Rusia tersebut untuk menjajaki kerja sama industri di beberapa sektor. Sektor pertama adalah di sektor pertambangan.

"Dia datang dengan menawarkan beberapa kegiatan yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia. Bidangnya pertambangan, mereka tertarik di proses pengolahan bauksit di Kalimantan," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Kedua, Rusia tertarik di sektor industri maritim baik untuk membuat kapal baru maupun dalam hal reparasi kapal yang telah ada.

"Mereka juga bawa industri maritim. Mereka tertarik mengisi keperluan pembangunan baru maupun reparasi kapal di Indonesia," lanjutnya.

Ketiga, pada sektor otomotif. Dalam bidang ini, pada tahap pertama Rusia ingin menawarkan produk kendaraan roda empatnya untuk dipasarkan di Indonesia. Rusia sangat tertarik lantaran melihat pasar otomotif Indonesia yang besar.

"Bidang otomotif meski tidak banyak berperan di Eropa maupun Asia, tetapi di negaranya sendiri cukup kuat, brand-nya di dalam negeri kuat. Mereka berusaha bagaimana ikut memanfaatkan potensi pasar di Indonesia di otomotif," tandasnya. (Dny/Gdn)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya