Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku akan membawa Indonesia masuk kategori 1 dalam hal keamanan dan keselamatan penerbangan. Saat ini di International Civil Aviation Organization (ICAO) Indonesia berada pada kategori II.
Untuk mencapai target tersebut, Rizal telah meminta Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mempelajari dan melakukan berbagai studi di Kanada sebagai basis dari ICAO.
"Menteri Perhubungan sebelumnya sudah melakukan ujian di Kanada, tapi nilainya 35. Ikut lagi angkanya 45, tidak lulus. Oleh karena itu, saya perintahkan Pak Jonan, bagaimana caranya harus lulus 1,5 tahun ke depan," kata Rizal di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Sembari mempersiapkan ini, pemerintah Indonesia juga akan melakukan beberapa upaya, antara lain memperbaiki sistem radar, surveillance, termasuk meningkatkan kualitas personel di lingkup penerbangan sipil nasional.
Tidak hanya itu, Rizal juga akan bekerja sama dengan beberapa negara Eropa, seperti Jerman dan Prancis, untuk mengelola ruang udara Indonesia dan memaksimalkan bandar udara.
"Nanti kami undang Dubes Prancis, Jerman, tolong kita diajari. Kalau perlu kirim tenaga ahli ke sini supaya kita dibantu," kata Rizal.
Dengan peningkatan penilaian dari ICAO, Rizal juga menargetkan peningkatan kategori 2 menjadi 1 versi Federal Aviation Administration (FAA).
Sebelumnya, berdasarkan penilaian International Civil Aviation Organization (ICAO) melalui laporan program audit keamanan penerbangan universalnya, sistem keamanan penumpang pesawat di Indonesia masih berada di bawah standar global.
"Pesawat hilang tanpa ditemukan sangat jarang terjadi. Seperti saya katakan, terdapat tujuh kasus pesawat hilang pada 2014 dan 12 di tahun sebelumnya. Tapi di Indonesia, sedikitnya satu pesawat hilang setiap tahun sejak 2010," ujar CEO International Air Transport Association (IATA) Tony Tyler.
Akibatnya, US Federation Aviation Administration menurunkan level Indonesia ke kategori 2 dalam program penilaian keamanan penerbangan internasionalnya. Tyler mengatakan, keamanan menjadi elemen yang paling dikhawatirkan terkait kesuksesan pengembangan penerbangan di Indonesia.
"Saya sangat mengkhawatirkan keamanan penerbangan di Indonesia. Ada masalah keamanan yang tak bisa selesai dengan sendirinya," ujar dia.
Tyler menjelaskan dari 62 maskapai Indonesia yang beroperasi menurut jadwal atau disewa secara pribadi, hanya Garuda yang telah memenuhi standar global berdasarkan audit IATA. (Yas/Gdn)**
Rizal Ramli Targetkan Keamanan Penerbangan RI Masuk Peringkat I
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai perbaikan seperti sistem radar, surveillance, termasuk peningkatkan kualitas personil.
Diperbarui 29 Okt 2015, 16:03 WIBDiterbitkan 29 Okt 2015, 16:03 WIB
Petugas saat mengamankan lokasia kecelakaan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di kawasan perumahan di Medan, Selasa (30/6/2015). Hercules C-130 milik TNI AU jatuh tidak lama setelah lepas landas. (AFP PHOTO/Muhammad Zulfan Dalimunthe)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Agnez Mo Diduga Sedang Sindir Kasus Royalti Lagu, Ikuti Tren Dance Kendrick Lamar yang Sedang Viral
Daftar 10 Hewan dengan Gigitan Terkuat, Siap-siap Kaget dengan Nomor 1
Bandung Zoo Buka Seleksi untuk Jadi Orangtua Asuh Bayi Orangutan Berusia 2 Bulan
Hati-Hati, Berniat Baik tapi kalau Begini Ada Bahaya Keburukan Terselubung Kata Gus Baha
11 Idol K-Pop Cewek Jadi Model Video Klip Artis Lain, Karina Muncul di MV G-Dragon
Jelang Kongres ke-6 Demokrat, AHY Kumpulkan 38 Ketua DPD Provinsi
Bacaan Doa Ziarah Kubur Singkat, Lengkap dengan Urutannya
Memahami Arti dari Pemberian Gelar SPD, Berikut Pengertian, Jenis, dan Penulisan yang Benar
Apa Arti Cegil? Fenomena Bahasa Gaul yang Viral di Media Sosial
Tanpa Sabun, Ini Trik Jitu Membersihkan Blender yang Berkerak dengan 1 Bahan Alami
Arti "Poke" dalam Permainan Mobile Legends, Punya Beragam Arti dan Variasi Penggunaan
Lirik Lagu "Arti Kehidupan", Berikut Makna Mendalam di Balik Lagu Populer