Beras Impor Vietnam Sudah Membanjiri RI, Ini Kata Dirut Bulog

Wapres Jusuf Kalla menegaskan beras impor asal Vietnam sudah masuk ke Indonesia melalui pintu Pelabuhan Tanjung Priok

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Nov 2015, 20:03 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 20:03 WIB
Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) Gedangan, Sidoarjo, Jatim. (ANTARA)
Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) Gedangan, Sidoarjo, Jatim. (ANTARA)
Liputan6.com, Jakarta -
Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla menegaskan beras impor asal Vietnam sudah masuk ke Indonesia melalui pintu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal ini dibenarkan Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti.
 
"Ya berarti benar (beras impor sudah masuk)," ucap Djarot saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/11/2015). 
 
Meskipun tidak mengetahui jumlah impor beras yang sudah datang ke Indonesia, Djarot mengaku, impor ini sangat membantu menambah stok beras di gudang Bulog. Ketersediaan stok ini diyakini mampu menjaga stabilitas harga beras.
 
"Yang pasti stok beras untuk masyarakat aman supaya harga tidak naik, karena harga-harga sudah mulai naik," ucapnya. 
 
Ia mengaku, beras impor asal Vietnam ini belum akan didistribusikan ke masyarakat atau dilempar ke pasaran, tapi disimpan menjadi cadangan di gudang. "Oh tidak, sesuai rencana disimpan," kata Djarot yang enggan menyebut jumlah stok beras sampai akhir tahun ini. 
 
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya, menegaskan beras impor telah masuk ke Indonesia. Salah satunya sudah masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok. Bongkar muat beras-beras itu sedang berlangsung hingga saat ini.
 
"Sudah. Pergi lihat pelabuhan kalau tidak percaya. Pergi lihat pelabuhan saja, di banyak pelabuhan bukan hanya Jakarta, di tempat lain. Demi rakyat," ujar JK.
 
JK menjelaskan impor beras tidak bisa dihindari karena berbagai macam faktor. Mulai faktor cuaca yang disebabkan oleh El Nino dan faktor ketidaksiapan infrastruktur pertanian. Ia juga mengatakan jangan sampai demi pencitraan malah tidak dilakukan impor dan rakyat jadi korban.
 
"‎Bukan demi hanya satu orang untuk jaga citra, tidak! Demi menjaga jangan harga beras naik. Karena data BPS itu susah dipertanggungjawabkan, ya‎," ujar dia.
 
"‎Berkali-kali saya katakan yang paling penting pemerintah menyiapkan cadangan nasional yang cukup. Nah, termasuk dari impor tidak apa-apa," ucap JK.
 
‎Berdasarkan informasi yang didapatkan Liputan6.com, kapal Vietnam pengangkut beras impor sudah tiba di Indonesia sejak Jumat, 6 November lalu.
 
Dari kapal tersebut sudah turun beras impor sebanyak 27 ribu ton. Hari ini, Rabu, 11 November, bongkar muat atas beras tersebut akan selesai dan kapal akan meninggalkan dermaga Pelabuhan Tanjung Priok‎. (Fik/Ndw)
 
 
 
 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya