Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) telah mengucurkan kredit pinjaman sebesar Rp 1,7 triliun kepada PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun dua ruas jalan tol Trans Sumatera, yakni rute Medan-Binjai dan Palembang Indralaya. Pembangunan dua proyek tersebut tidak diminati perbankan umum.
Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini mengungkapkan, tujuan pendirian perusahaan adalah bukan untuk bersaing dengan perbankan umum, melainkan bersinergi dan menutup kekosongan pembiayaan yang tidak dapat dijangkau perbankan umum.
"Kami sudah membiayai dua ruas tol Trans Sumatera karena belum ada bank yang berani masuk membiayai jalan bebas hambatan itu. Sebab proyek ini sifatnya green field project, risiko terlalu besar dan trafik harian masih jauh dari minimum," kata Emma saat acara Media Gathering di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/12/2015).
Baca Juga
Ia mencontohkan, trafik kendaraan harian yang akan melewati jalan tol Medan-Binjai masih jauh dari target Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) sekitar 17 ribu-18 ribu kendaraan per hari. Sedangkan untuk dianggap proyek menguntungkan, LHR harus 20 ribu kendaraan per hari.
"Jadi dari tingkat pengembalian (Internal Rate of Return) tidak akan masuk itungan lander swasta karena terlalu banyak risiko jika dilepas ke pihak swasta," ujarnya.
Emma mengaku, perseroan telah memberikan komitmen pinjaman senilai Rp 481 miliar untuk Hutama Karya membangun jalan tol Medan-Binjai, Sumatera Utara sepanjang 16 Kilometer (Km) dengan total nilai proyek Rp 1,6 triliun. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan ini menawarkan kredit dengan tenor 25 tahun dan grace period 15 tahun.
"Kami jadi solo lander, mengambil 30 persen dari total pinjamannya. Ini produk yang unik supaya Hutama Karya mengatur cashflow-nya. Dengan jatuh tempo pembayaran panjang, Hutama Karya bisa men-generate cashflow untuk bayar pinjaman," paparnya.
Sementara jalan tol Palembang-Indralaya di Sumatera Selatan, diakui Emma, SMI mengambil porsi pinjaman separuh atau Rp 1,24 triliun dari total keseluruhan investasi proyek senilai Rp 3,3 triliun. Perseroan menawarkan tenor 15-25 tahun, grace period 5-15 tahun.
Sekadar informasi, hingga November 2015, total pembiayaan PT SMI sekitar Rp 10,3 triliun dengan total nilai proyek sebesar Rp 87,7 triliun. Melihat realisasinya, pendanaan yang dikucurkan perusahaan mampu menciptakan multiplier effect sebesar 8,4 kali. (Fik/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement