Ini Keuntungan Konversi Elpiji bagi Nelayan

Kementerian ESDM akan jalan program konversi BBM ke elpiji untuk nelayan di Jawa, Sumatera dan Lombok.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Jan 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2016, 10:00 WIB
Pertamina Jamin Elpiji 3 Kg Aman Hingga Lebaran
Petugas menata tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang akan didistribusikan, Depok, Senin (22/6/2015). Pertamina menjamin pasokan gas elpiji aman hingga menjelang Lebaran 2015. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menjalankan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke elpiji untuk nelayan. Dengan menggunakan elpiji ‎maka nelayan bisa mendapat tambahan penghasilan Rp 1,5 juta per bulan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, program konversi BBM ke elpiji akan menyasar nelayan kecil. Hal itu lantaran menggunakan elpiji bersubsidi ukuran 3 Kilo gram (Kg).

"Kami juga akan sebarkan untuk melaut bagi nelayan kecil," kata Wiratmaja, di Jakarta, seperti yang dikutip Minggu (31/1/2016).

Wiratmaja mengungkapkan, nelayan yang menggunakan bahan bakar elpiji untuk kapalnya, dapat menghemat biaya operasional Rp 50 ribu hingga 57 ribu per hari.

Untuk sebulan nelayan meraih tambahan penghasilan mencapai Rp 1,5 juta. Wilayah yang akan akan menjalankan program tersebut pada 2016 adalah Bali, ‎Sumatera dan Lombok (Nusa Tenggara Barat).

"Nelayan senang sekali kalau kami memberi paket elpiji 3kg, mereka dapat hemat Rp 50 ribu- Rp 57 ribu satu hari, tambahan Rp 1,5 juta per bulan. Atau pengurangan biaya operasional," ujar dia.
‎

Wiratmaja menuturkan, dengan mengunakan elpiji dapat memudahkan nelayan mendapatkan bahan bakar. Lantaran jika menggunakan BBM nelayan harus menjangkau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang letaknya jauh dari perkampungan nelayan.

"Kampung nelayan sangat jauh dari SPBU dan SPBN. Sangat sulit mendapatkan BBM. Sedangkan elpiji di warung selalu ada. Nelayan akan cepat melaut dan harga jauh lebih murah," tutur Wiratmaja.(Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya