Jokowi Turunkan Tarif Tol Jembatan Suramadu 50%

dalam rapat sempat ada opsi menggratiskan tarif jembatan

oleh Luqman Rimadi diperbarui 03 Feb 2016, 20:56 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 20:56 WIB
Jembatan Suramadu
Indahnya Jembatan Suramadu di malam hari.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas mengenai ‎Pengembangan Wilayah di Kaki Jembatan Suramadu di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. ‎Dalam rapat tersebut pemerintah ‎memutuskan untuk menurunkan tdalam rapat sempat ada opsi menggratiskan tarif jalan tol Jembatan Suramadu, Jawa Timur, sebesar 50 persen dari tarif sebelumnya.

‎
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, usai rapat terbatas, mengatakan . Namun pemerintah akhirnya memutuskan untuk menurunkan tarif demi membantu lalu lintas barang dan orang di Pulau Jawa dan Madura.

"Yang‎ diputuskan presiden hari ini, pertama, untuk angkutan dari Surabaya ke Madura atau sebaliknya, kendaraan roda empat yang sebelumnya tarifnya 90 ribu untuk truk besar, dan truk sedang 60 ribu, dan sedan 30 ribu. Presiden minta ini diturunkan, kalau bisa lebih rendah dari 50 persen," ujar Pramono Anung, Rabu, (3/2/2016).

 

‎
Rapat tersebut juga memutuskan bahwa tanah di ujung jembatan sisi Surabaya dan Madura masing-masing 60 hektare tidak lagi dikuasai badan pengelola, sehingga warga yang mendiami tanah di kedua sisi jembatan dapat mengurus sertifikat yang sejak 1978 dihentikan oleh pemerintah.

‎Menurutnya, status tanah menggantung itu mengakibatkan kedua daerah di ujung jembatan tidak berkembang. ‎"Dengan keputusan itu akan menjadi kado awal tahun yang baik," ucapnya. ‎

Mengenai penurunan tarif yang dikenakan di Jembatan Suramadu, ‎Gubernur Jawa Timur Soekarwo ‎menilai keputusan tersebut sangat tepat. Penurunan tarif menurutnya juga akan mempengaruhi penurunan harga barang-barang kebutuhan pokok dan meningkatkan perekonomian di wilayah Madura.

"Karena‎ berbagai barang yang masuk ke Surabaya dari Madura menjadi lebih mahal dan dari Madura ke Surabaya lebih mahal, sehingga daya saing produk-produk di Madura jadi rendah. Saya kira ini keputusan yang bagus," ucapnya. ‎

Ia mengapresiasi program-program pemerintah, khususnya di wilayah Jawa Timur yang fokus bukan hanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi memastikan terjadinya pemerataan pembangunan. Salah satunya dengan memprogramkan pengembangan wilayah di kaki Jembatan Suramadu.

"Bagaimana kebijakan pusat untuk Surabaya di mana niatnya untuk membangun Jembatan Suramadu untuk meningkatkan kesejahteraan di Madura. Saya kira ini tujuan yang sangat penting dengan para menteri sepakat untuk melakukan yang baik," pungkasnya.
‎
Jembatan Suramadu diresmikan pada 10 Juli 2009 dengan panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter. ‎Jembatan terpanjang di Indonesia itu melintasi Selat Madura dan menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. (Luq/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya