Liputan6.com, Jakarta - Fenomena gerhana matahari total membawa keuntungan bagi sejumlah daerah di Indonesia. Banyaknya kunjungan wisatawan ke daerah-daerah yang dilintasi oleh gerhana ini dapat menjadi ajang untuk mempromosikan potensi wisata di daerah tersebut.
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy mengatakan, fenomena gerhana matahari ini telah mendorong promosi sektor wisata di daerah. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya event-event pariwisata yang digelar di masing-masing daerah dengan fenomena gerhana sebagai daya tariknya.
Â
Advertisement
Baca Juga
"Dampaknya cukup bagus dibanding pada 1983 lalu (saat gerhana matahari). Sekarang pariwisata betul-betul memanfaatkan event ini, baik di pusat maupun di daerah yang dilewati gerhana matahari total," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/3/2016).
Meski tidak dapat merinci secara pasti, Didien mengungkapkan perputaran uang di sektor pariwisata lantaran adanya fenomena ini sangat besar, terutama di daerah. Sebagai contoh, hotel-hotel di daerah yang dilewati oleh gerhana matahari total ini sudah penuh sejak kemarin.
"Perputaran uang akan sangat besar, tetapi tidak bisa disebutkan berapa. Misalnya seperti hotel-hotel di daerah yang dilewati gerhana ini pasti sudah penuh total, dan transportasi juga banyak digunakan. Yang perlu dihargai bukan hanya Kementerian Pariwisata yang melakukan promosi, tetapi pemda 14 provinsi. Mereka menggerakkan promosi yang simultan," jelas dia.
Lebih jauh lagi, Didien menyatakan adanya fenomena gerhana matahari total ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan sektor pariwisata daerah ke depannya. Fenomena ini diharapkan jadi batu loncatan untuk menggali potensi wisata yang ada di Indonesia.
"Dampaknya jangan dilihat sekarang, tetapi dalam jangka panjang. Karena kalau wisatawan datang ke satu daerah pasti sekaligus melihat keindahan daerahnya dan akan timbul niat untuk kembali. Akan menggairahkan wisata di daerah," ia menandaskan.
Seperti diketahui, jalur GMT 2016 akan bermula di Palembang, Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat. (Dny/Zul)