Investor Korsel Siap Kucurkan Rp 1 Triliun di Sektor Perkapalan

Investor Korsel segera melakukan site visit ke Indonesia untuk mencari mitra lokal.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Mar 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2016, 19:00 WIB
20160108-BKPM-Siapkan-5-Strategi-Jakarta-AY
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani memberikan keterangan terkait strategi kejar target investasi 2016, Jakarta (8/1). BKPM menyiapkan 5 langkah strategi mendukung pertumbuhan investasi tahun 2016. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor asal Korea Selatan kembali menyampaikan minat berinvestasi di Indonesia. Kali ini investor Negeri Ginseng itu membidik sektor perkapalan untuk menanamkan sekitar US$ 80 juta atau setara Rp 1,04 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS) sebagai dana menyediakan dua kapal transportasi gas.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, untuk merealisasikan hal ini, investor Korsel segera melakukan site visit ke Indonesia untuk mencari mitra lokal.

Untuk merealisasikan minat ini investor akan mengirimkan dua kapal pengangkut komoditas gas bumi dan terbukanya peluang untuk pembangunan terminal gas sebagai storage.

"Saat ini tidak hanya besarnya investasi saja yang dicari, tapi adanya nilai tambah bagi Indonesia. Melalui minat investasi tersebut, menunjukkan adanya peluang yang cukup besar dan berkelanjutan di industri transportasi laut. Investor juga menyinggung program Presiden tentang tol laut yang akan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Selain itu, terbuka peluang untuk pembangunan terminal gas sebagai storage," ujarnya di Jakarta, Sabtu (12/3/2016).

Menurut Franky, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang aktif berinvestasi di Indonesia. Realisasi investasi Korea Selatan selama 2015 tercatat mencapai Rp 15,1 triliun terdiri dari 2.329 proyek. Sedangkan pada periode 2010-2015, investasi yang telah direalisasikan mencapai angka Rp 79,6 triliun.

"Investasi dari Korea Selatan selama lima tahun terakhir selalu berada di peringkat lima teratas, sehingga menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu sumber utama investasi di Indonesia. Sementara dari sisi komitmen investasi dari Korea Selatan sepanjang tahun lalu, BKPM mencatat sebesar US$ 4,8 miliar dengan pertumbuhan mencapai 86 persen dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya," dia menuturkan.

Baca Juga

  • BKPM Tawarkan Ini kepada Investor Slovenia
  • BKPM: Investasi Luar Jawa Meningkat Dua Kali Lipat
  • Menperin Bakal Fasilitasi Investor Mebel Tiongkok Bangun Pabrik 


Sementara itu, Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) di Seoul, Imam Soejoedi menyatakan minat investasi ini merupakan hasil proactive marketing IIPC Seoul  dengan mendatangi beberapa perusahaan yg menjadi target investor.

"Pada 2015 lalu, kami bertemu langsung dengan beberapa perusahaan yang menjadi target investor, yaitu perusahaan besar yang dapat memberikan nilai lebih bagi Indonesia untuk menanamkan modalnya di lima sektor prioritas. Kami menjalankan strategi proactive marketing dan clearing house agent," kata Imam.

Korea Selatan termasuk dalam sembilan negara prioritas investasi selain Tiongkok, Taiwan, Timur Tengah, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Australia dan Inggris. Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun 2015 mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama pada 2014.

Pada periode 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya