Liputan6.com, Jakarta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus melakukan proses penginputan data, demi mengejar target realisasi investasi 2024 sebesar Rp 1.650 triliun.
Data tersebut berasal laporan dari pelaku usaha yang dikirimkan melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang dikelola oleh Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Baca Juga
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, tetap optimistis target investasi 2024 sebesar Rp 1.650 triliun dapat tercapai, meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar.
Advertisement
Ia juga mengimbau seluruh pelaku usaha yang belum menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan IV 2024 untuk segera memenuhi kewajiban tersebut.
"Kami mengimbau kepada seluruh pelaku usaha yang belum mengirimkan LKPM agar segera menyampaikan laporan mereka. Batas waktunya adalah Jumat, 10 Januari 2025," ujar Todotua, Kamis (9/1/2025).
Wajib Sampaikan LKPM
Penyampaian LKPM triwulan IV 2024 wajib dilakukan oleh pelaku usaha menengah dan besar. Selain itu, pelaku usaha kecil juga diwajibkan menyampaikan LKPM untuk periode semester II (Juli-Desember 2024).
Laporan dapat disampaikan secara daring melalui situs oss.go.id pada 1-10 Januari 2025. Adapun informasi yang dilaporkan meliputi perkembangan proyek investasi, penyerapan tenaga kerja, serta kendala yang dihadapi.
Untuk mempermudah proses pelaporan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM telah menyediakan Klinik LKPM yang diadakan secara virtual sejak 30 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025.
Klinik ini bertujuan memberikan panduan teknis serta menjawab pertanyaan terkait pengisian LKPM dan dapat diikuti secara cuma-cuma oleh pelaku usaha yang memerlukan panduan dalam pengisian LKPM. Pelaku usaha yang berminat, dapat mendaftar melalui tautan https://heylink.me/triwulaniv2024.
Kejar Target Investasi Rp 13.528 Triliun demi Pertumbuhan Ekonomi 8%
Menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, mengatakan dibutuhkan investasi hingga Rp 13.528 triliun dalam lima tahun ke depan.
investasi yang luar biasa ini akan menjadi kunci guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen selama masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan investasi total selama 5 tahun ke depan adalah Rp 13.528 triliun," kata Rosan dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2025 di Jakarta, ditulis Kamis (12/12/2024).
Adapun realisasi investasi selama periode Januari-September 2024 telah mencapai Rp1.261,43 triliun, atau setara dengan 76,45% dari target investasi yang dirancang di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya.
"Alhamdulillah kita sudah mencapai kurang lebih 76%, pencapaian investasi atau kurang lebih Rp 1.261,43 triliun," ujarnya.
Buka Lapangan Kerja
Selain itu, pencapaian investasi pada periode tersebut telah membuka 1.873.214 lapangan kerja. Pasalnya, lapangan kerja merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia, dengan demikian hal itu menjadi salah satu Pekerjaan Rumah utama Pemerintah.
"Dan yang paling penting adalah penyerapan tenaga kerjanya yang mencapai 1.873.214 Karena PR kita yang paling utama adalah bagaimana kita menciptakan lapangan kerja," ujar Rosan Roeslani.
Advertisement
Target Investasi 2025
Lebih lanjut, kata Rosan, untuk tahun 2025 target investasi telah ditetapkan sebesar Rp 1.906 triliun, dan angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat setiap tahun hingga 2029 masa berakhirnya kepemimpinan Presiden Prabowo.Â
Namun, pencapaian target ini menghadapi berbagai tantangan, terutama kebutuhan sinergi dan kolaborasi antarinstansi pemerintah di semua tingkat.
“Ini adalah tugas yang tidak mudah. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari seluruh kementerian, badan, serta pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk mewujudkan target yang sudah dicanangkan," pungkasnya.