Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton Supit menyatakan saat ini pangsa pasar di Asia menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Maka tidak heran jika banyak investor asal Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang ingin membangun basis produksinya di kawasan Asia, termasuk di Indonesia.
"Negara-negara Eropa, AS, dan lain-lain tentu ingin memanfaatkan pasar Asia ini. Dia ingin mencari basis," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Saat ini, kata Anton, para investor asal Eropa dan AS tengah mencari negara di Asia yang paling kompetitif untuk membangun basis produksinya. Indonesia, bersama Vietnam dan Myanmar dinilai memiliki potensi yang besar dalam hal ini.
Advertisement
Â
Baca Juga
"Dia akan mencari daerah mana untuk investor yang paling kompetitif. Tentu dia perhitungkan jarak dan lain-lain. Namun overall, dilihat bahwa pada akhirnya investasi di Vietnam atau Myanmar, ataupun di Indonesia lebih menguntungkan, maka dia akan datang ke situ," kata dia.
Namun demikian, pada akhirnya investor tersebut akan melihat bagaimana kebijakan-kebijakan yang diterapkan di ketiga negara ini. Investor akan melihat mana negara yang memiliki kebijakan paling menguntungkan bagi investasinya.
"Tentu dia cari yang paling kompetitif. Karena itu, memperbaiki (sistem) perizinan menjadi penting. Sebab, kata kunci suksesnya suatu negara adalah seberapa jauh dia bisa menciptakan lapangan kerja untuk memberikan pekerjaan bagi rakyatnya," ia melanjutkan.
Oleh sebab itu, Anton meminta pemerintah serius membenahi kebijakan yang berkaitan dengan investasi. Menurutnya, semakin banyak investasi yang masuk ke Indonesia, semakin besar pula penerimaan negara dan penyerapan tenaga kerja yang bisa dihasilkan.
"Karena saya kira, yang paling efektif adalah beri lapangan kerja, bukan subsidi karena subsidi hanya sementara. Dengan kondisi fiskal kita yang tidak terlalu bagus, pajak menurun dan lain-lain, ini menjadi penting investasi masuk," tandasnya. (Dny/Zul)