Ini Keunggulan Dexlite Dibandingkan Solar Biasa

Dexlite memiliki angka Cetane 51 dengan kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm atau lebih tinggi dibandingkan dengan Solar dengan angka Cetane

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Apr 2016, 13:41 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2016, 13:41 WIB
Ilustrasi Solar naik (3)
Ilustrasi Solar naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) Dexlite pada hari ini. BBM ini dikatakan memiliki kelebihan dibandingkan Solar. Salah satunya membuat konsumsi bahan bakar kendaraan menjadi lebih irit‎.

Direktur ‎Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, keunggulan ini terbukti melalui hasil uji coba diketahui jika pemakaian Dexlite lebih hemat dibandingkan Solar.

Hitungannya, untuk 1 liter Dexlite dengan jalur lurus, rata-rata kendaraan bisa menempuh 16 hingga 20 kilometer (km). Sementara bila memakai Solar hanya mampu menempuh 12 hingga 14 Km.

"Kalau berdasarkan hasil tes yang kita lakukan jadi lebih hemat," kata Bambang, saat meluncurkan Dexlite di SPBU Pertamina 31.12601, kawasan Lenteng Agung Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Dexlite memiliki angka Cetane 51 dengan kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm atau lebih tinggi dibandingkan dengan Solar dengan angka Cetane Number 48 dan kandungan sulfur maksimal 3.500 ppm.

Selain irit, Dexlite disebut membuat mesin lebih bertenaga‎ dan lebih ramah lingkungan karena emisi hasil pembakaran yang rendah.

Peneliti Lapi ITB Tri Yus Wijayanto‎ ‎menambahkan, penggunaan Dexlite membuat suara dan getaran  mesin kendaraan lebih halus, jika dibandingkan  getaran kendaraan menggunakan Solar biasa.

"Kita tahu saat ini kendaraan top brand menggunakan diesel tapi suaranya senyap. Itu akan didapat dengan menggunakan Dexlite, mesin mobil lebih halus. Selain itu hemat 9 persen dibandingkan Solar, dengan kualitas bahan bakar lebih baik kerusakan jadi lebih kecil‎," tutur dia.

Menurut Yus, kehadiran Dexlite akan menunjang kualitas bahan bakar Indonesia ‎menuju standar Euro4. Seperti yang sudah dilakukan negara lain. "Di luar negeri menuntut bahan bakar lebih baik, sulfur rendah, kandungan air rendah," dia menjelaskan.(Pew/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya