Revitalisasi Jalur Kereta Jakarta-Surabaya Ancam Bisnis Maskapai?

Akses ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, rata-rata memakan waktu 2 jam.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Mei 2016, 14:36 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 14:36 WIB
20160208-Proyek Rel Ganda KRL Jalur Cikarang-Manggarai Selesai 2017
Sejumlah penumpang tampak turun dari kereta di lintasan rel kereta api, Cikarang, Jawa Barat, Senin (8/2). Proyek pembangunan rel ganda KRL dan kereta jarak jauh jalur Cikarang-Manggarai tersebut hampir selesai. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan mesti segera menyiapkan strategi untuk mempertahankan pasar penumpang. Pasalnya, pemerintah bakal merevitalisasi rel kereta Jakarta-Surabaya sehingga waktu tempuh dua tempat tersebut hanya 5 jam.

CEO Arista Indonesia Aviation Center (AIAC) Arista Atmadjati mengatakan, jika tak diantisipasi maka para penumpang yang bertolak dari Jakarta atau sebaliknya Surabaya akan hanya memanfaatkan moda transportasi darat tersebut.

"Ini juga kalau tidak aware dengan kereta cepat, market di Pulau Jawa bisa diambil kereta," kata dia kepada Liputan6.com,Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Hal tersebut hampir serupa yang terjadi di Jepang. Dia mengatakan, di Jepang terjadi pergeseran penumpang ketika kereta Sinkansen beroperasi menghubungkan Tokyo-Osaka.

Maka dari itu, dia mengimbau supaya maskapai cepat mengambil langkah supaya para penumpang setia memanfaatkan jasa layanan transportasi udara. Terkhusus Garuda Indonesia yang selama ini lebih banyak melayani masyarakat kelas menengah atas.

"Yang naik Garuda paling businessman. Kalau family dan rekreasi lebih memilih kereta. Apalagi selisih nanti bisa signifikan tiket kereta dengan pesawat," jelas dia.

Tak hanya dari segi maskapai, pelayanan di bandara pun mesti turut didorong adanya perbaikan. Menurut Arista, selama ini kondisi bandara Soekarno-Hatta kurang kondusif mengingat terbatasnya akses transportasi serta pelayanan di bandara itu sendiri.

"Akses ke Soekarno-Hatta dari Jakarta rata-rata makan waktu 2 jam. Masih terjadi antrean take off-landing di Soekarno-Hatta karena runway (landas pacu) tidak tambah. Masih 2 runway. Ini masalah krusial Soekano-Hatta," tukas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya