Liputan6.com, Jakarta Nama Andreas Diantoro sudah banyak dikenal terutama di dunia teknologi informasi. Setelah malang melintang di berbagai perusahaan, pria yang lahir di Yogyakarta ini akhirnya menduduki posisi tertinggi di Microsoft Indonesia. Pada Februari 2012 lalu, Andrea sukses didapuk sebagai Presiden Direktur Microsoft Indonesia.
Kesuksesan yang didapat pria 47 tahun ini tidaklah datang dengan mudah. Siapa sangka, Andreas ternyata pernah berprofesi sebagai tukang angkut sampah ketika masih duduk di bangku kuliah.
Ketika berkuliah di Amerika Serikat (AS) Andreas berkisah bahwa dirinya pernah melakukan berbagai pekerjaan. Pekerjaan tersebut antara lain seperti bekerja sebagai pengangkut sampah hingga jadi pelipat selimut di rumah sakit.
Baca Juga
"Saya dulu memang pernah kerja jadi tukang sampah, dan kerja jadi tukang lipat selimut di rumah sakit. saya kerja itu karena pekerjaan itu bisa kasih upah paling besar. Uang yang didapat saya pakai sebagai biaya tambahan hidup saya di Amerika" tuturnya ketika ditemui dalam acara Inspirato Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (3/6/2016).
Tak heran apabila kerja kerasnya tersebut membuahkan hasil. Setelah mengawali karier dari bawah, Andreas mampu meniti jalan hidup yang mengantarkannya dari gang-gang kawasan Malioboro hingga ke kampus di AS. Setelah pulang dari negeri Paman Sam, ia pun langsung masuk ke salah satu perusahaan teknologi bonafit.
Kesuksesan karirnya juga tidak berhenti sampai di situ. Pria asal Yogyakarta ini juga mampu menerima penghargaan most admired CEO selama tiga tahun berturut-turut.
Ketika ditanya tips kesuksesannya, pria yang memiliki hobi basket ini mengatakan bahwa kunci kesuksesan adalah sabar. Ia percaya bahwa kesabaran yang besar dapat mengantarkan seseorang pada kesuksesan.
“Semua hal yang datang pada saya tidak saya anggap sebagai cobaan hidup. Tapi pengalaman hidup yang membuat saya seperti sekarang ini,” tutupnya.