Cara Pertamina Pastikan Penyaluran BBM

Manajemen Pertamina menyatakan kasus manipulasi takaran BBM di SPBU menggunakan alat yang tergolong baru.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Jun 2016, 13:55 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 13:55 WIB
20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melakukan monitoring berlapis terhadap operasional setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal tersebut untuk memastikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diterima masyarakat sesuai dengan takaran.

Senior Sales Representatif Wilayah Jakarta Selatan PT Pertamina (Persero) Awan Raharjo ‎ menerangkan, untuk pengoperasian SPBU mesti melewati uji pengukuran lewat Dinas Metrologi.

"‎Dalam pengoperasian SPBU kita melakukan monitoring berlapis. Ketika operasi harus ditera (diukur) Dinas Metrologi. Jangka waktu masing-masing daerah beda-beda. 6 bulan sampai 1 tahun. Kalau Jakarta 1 tahun," kata dia  SPBU Veteran Jalan RC Veteran Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2016).


Monitoring ke dua, lanjut dia dilakukan oleh audit independen. Dia menuturkan, audit independen untuk memastikan BBM yang disalurkan memenuhi kriteria 'pasti pas'.

"‎Lalu setiap bulan melakukan audit independen, yang dilakukan TUV itu kelasnya auditor internasional. Itu melakukan juga audit pasti pas," tambah dia.

Tak hanya itu, dia mengklaim jika Pertamina melakukan audit sendiri. Dia bilang, Pertamina juga melakukan audit berupa sidak dadakan. "Dari Pertamina juga melakukan inspeksi dadakan juga untuk melakukan peneraan pompa ini," imbuh dia.

Terkait dengan kasus manipulasi takaran yang terjadi beberapa waktu lalu, dia menuturkan hal tersebut merupakan ‎kasus baru. Dia menuturkan, manipulasi tersebut menggunakan alat canggih yang sebelumnya belum pernah terjadi. "Alat itu masih tergolong baru, kemarin baru terungkap," ujar dia. (Amd/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya