Mendag Thomas Lembong Ingin Sistem Impor Daging Tanpa Kuota

Menteri Perdagangan Thomas Lembong ingin sistem kuota impor daging sapi dihilangkan

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 29 Jun 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 08:00 WIB
20151223-Mendag Thomas Lembong
Mendag Thomas Lembong (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong ingin sistem kuota impor daging sapi dihilangkan. Pasalnya, hal tersebut menjadi penghalang pengadaan daging dan berdampak pada tingginya harga di pasaran.

‎"Sayangnya demikian (sistem kuota). Saya pribadi sangat mendukung ‎kalau kita bisa menghilangkan sistem kuota sama sekali," saat berkunjung di Kantor Redaksi Liputan6 SCTV Tower Jakarta, Senin (28/6/2016).

Dia menerangkan, sistem kuota seharusnya bisa digunakan untuk melindungi peternak. Namun, realisasinya hal tersebut tidak terjadi.

Thomas mengatakan, peternak selama ini tidak menikmati tingginya harga daging sapi. Dia bilang, untuk menekan harga daging sapi mesti memperbaiki rantai pasokannya terlebih dahulu.

"Saya pribadi tidak begitu mengerti kenapa kita harus sistem kuota. Mungkin dulu ada pemikiran melindungi peternak lokal dan sebagainya. Tapi pada kenyataannya seperti disampaikan Menteri Pertanian kalau harga tinggi peternak juga tidak menikmati. Karena tidak efisien rantai pasok peternak dengan pasar. Jadi nggak ada gunanya juga," jelas dia.

Selain itu, dia menjelaskan tingginya harga daging sapi saat ini karena keterlambatan pasokan. ‎Thomas mengatakan, sebenarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberi instruksi untuk memperbanyak pasokan sejak akhir tahun lalu.

"‎Khusus kondisi saat ini memang harus diakui kami agak telat melaksanakan perintah Presiden, yang sudah diperintahkan akhir tahun lalu," tandas dia.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya