Kamu Lahir 1981-1994? Sebaiknya Baca Tips Gaji Ini

Mungkin kamu sering bertanya-tanya, “Gimana sih caranya menabung? Kenapa gajiku selalu habis setiap bulan?”

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 03 Jul 2016, 19:51 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2016, 19:51 WIB
Kamu Lahir 1981-1994? Sebaiknya Baca Tips Gaji Ini
Kamu Lahir 1981-1994? Sebaiknya Baca Tips Gaji Ini

Liputan6.com, Jakarta - Kamu lahir antara tahun 1981-1994? Mungkin kamu sering bertanya-tanya, “Gimana sih caranya menabung? Kenapa gajiku selalu habis setiap bulan?” Sudah saatnya kamu tahu rahasianya.

Generasi yang lahir antara tahun 1981-1994 disebut sebagai Generasi Milenial atau Generasi Y (Gen Y). Seringkali Gen Y kesulitan mengatur gaji. Pasalnya, generasi ini dikenal sebagai generasi yang kurang bisa berkomitmen jika dibandingkan generasi sebelumnya, yakni Generasi X (lahir antara 1965-1980).

Dikutip dari Karir.com, berikut ulasannya:

Godaan dan Komitmen Gen Y dalam Menabung

Menabung memang membutuhkan komitmen. Padahal, anak muda angkatan kerja sekarang —yang sebagian besar adalah Gen Y— memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang tuanya atau bahkan generasi sebelumnya.

Gen Y pun dihadapkan pada tantangan yang lebih beragam dibanding Gen X ketika berbicara tentang komitmen, salah satunya komitmen menabung.

Godaan seperti gadget terbaru yang selalu keluar setiap berapa bulan sekali, paket traveling ke tempat-tempat impian, sale baju dan sepatu merek favorit, atau hiburan malam yang tidak ada habisnya jika dituruti.

Salah satu karakteristik Gen Y yang lain adalah selalu ingin terlihat keren dan mengikuti perkembangan jaman di belahan dunia manapun secara realtime.

Jangan Mudah Patah Hati

Berbedanya karakteristik Gen Y dengan generasi orang tuanya membuat panduan cara mengelola gaji terus-menerus berubah seiring perubahan zaman.

Di sisi lain, memang wajar jika anak muda, terutama yang baru pertama kali bekerja, sering menghabiskan uang gajinya untuk bersenang-senang. Namun, mau tak mau, ketika semakin dewasa dan wawasannya bertambah, tata kelola keuangannya pun harus semakin bijaksana.

Satu sikap yang bisa diteladani adalah jangan patah hati terlebih dahulu menyikapi gaji yang diterima per bulan. Setiap orang memiliki latar belakang, kompetensi, pengalaman, posisi, karakteristik, dan wawasan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut tentunya membuat gaji yang diterima setiap orang berbeda.

 

Tabung 10%

Tabung 10 Persen Gajimu di Awal

Selain jangan mudah patah hati, sikap lain yang perlu diteladani adalah menabung dan investasi.

Namun tentu saja, menabung dan investasi memiliki seni tersendiri agar sukses. Banyak ahli finansial ternama dunia mengatakan, kunci sukses mengelola gaji adalah selalu konsisten sisihkan dana di awal saat hari gajian tiba, bukan saat di akhir.

Jumlahnya bisa sekitar 10 persen dari total gaji bulanan yang diterima. 10 persen dari gaji bulanan tersebut bisa dikeluarkan untuk biaya hidup di masa depan. Bentuk dananya bisa berupa tabungan di bank atau investasi reksadana.

Jika ingin menginvestasikannya dalam bentuk reksadana, sebaiknya perhatikan beberapa hal yang menjadi pedoman. Satu yang paling penting, pilih Manajer Investasi (MI) di Sekuritas atau Agen Penjual di bank yang terpecaya.

Selain membuat investasi yang dilakukan lebih terjamin dan terukur pasti, 10 persen gaji bulananmu juga akan menjadi berlipat ganda dalam beberapa tahun mendatang dengan modal yang terbilang kecil.

Ya, investasi reksadana memang hanya memerlukan biaya sekitar Rp 100.000-250.000 untuk modal awal. Sangat praktis dan cocok bagi yang ingin menyisihkan gajinya untuk investasi.

Menabunglah di Tanggal yang Sama

 
Menabunglah di Tanggal yang Sama

Tanamkan niat yang kuat dalam diri untuk terus konsisten menabung di tanggal yang sama. Bantuan dari anggota keluarga atau sahabat dekat bisa membantu di sini.

Ingatkan mereka untuk terus mendukungmu menabung dengan nilai yang sama tiap bulannya. Catat baik-baik penanggalannya di kalender yang setiap hari terlihat olehmu di rumah agar lebih mudah.

Selain itu, menabung juga memerlukan perencanaan yang matang. Perhatikan baik-baik pola pengeluaran yang dilakukan setiap tahun. Bulan apa saja yang kira-kira mengeluarkan banyak biaya?

Hal-hal yang kerap mengganggu arus keuangan, seperti biaya tak terduga saat pasangan ulang tahun, biaya mentraktir teman-teman sekantor, atau biaya liburan akhir tahun bisa diantisipasi lebih dini.

Cek Berapa Gaji Idealmu


Cek Berapa Gaji Idealmu

Di samping trik di atas, masih ada satu resep rahasia lagi agar mengelola gaji bulanan bisa berlangsung sukses. Resep rahasia itu adalah dengan mengetahui seberapa besar gaji ideal yang seharusnya diterima setiap bulan.

Cara itu di antaranya mengetahui perbandingan gaji yang diterima melalui fitur Salary Benchmark yang disediakan Karir.com. Cara itu membuatmu mengetahui perbandingan gaji yang diterima sesuai posisi, pengalaman, dan industri karir yang dipilih sejauh ini.

“Jadi, bisa membantu berapa rate gaji di sebuah industri, sekaligus tahu perusahaan menghargai profesi tersebut seberapa besar,” ujar Chief Marketing Officer (CMO) Karir.com Rizka Septiadi.

Rizka menuturkan, sejak diluncurkan awal November 2015, telah ada 5.000 user yang menggunakan Salary Benchmark untuk mendukung pengembangan karir mereka.

Salary Benchmark dapat diakses oleh semua kalangan profesional, dari level junior hingga senior dan range usia berapapun. Cek gajimu di sini
 
Komitmen, Profesionalitas, Mimpi

Resep rahasia mengelola gaji bulanan dengan sukses tersebut memiliki benang merah yang sama, yakni komitmen, profesionalitas dan mimpi mencapai kondisi keuangan yang lebih baik di masa depan.

Pasalnya, sebagaimana telah diutarakan banyak orang, kondisi keuangan yang sejahtera akan membuat hidup lebih bernilai dan bermakna bagi orang lain, termasuk pasangan, keluarga, atau siapa saja yang dicintai.

“Ketika orang baru masuk kerja, tendensinya memang senang-senang. Ketika semakin dewasa dan wawasannya bertambah, mau tak mau kelola keuangannya juga semakin bijak,” ungkap Rizka menyatakan pandangannya ketika ditanya soal perilaku orang mengelola gaji.

Ungkapan Rizka tersebut dapat menjadi pemicu bagi siapa saja untuk mengelola gaji bulanan lebih bijak. Jangan biarkan tata kelola keuangan yang buruk merusak impian yang hendak diraih di masa depan. (Cindy Nara/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya