PT PP Raih Kontrak Baru Rp 14,14 Triliun hingga Juni 2016

Lonjakan tersebut ditopang oleh seluruh business line perseroan seperti properti, EPS, pracetak, peralatan dan investasi.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 03 Agu 2016, 16:46 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 16:46 WIB
BUMN PP Raih Kontrak Baru Rp 10,9 Triliun Hingga Agustus
Manajemen PTPP Tbk optimistis kontrak baru Rp 24 triliun dapat tercapai pada akhir 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi dan investasi mengalami kenaikan laba bersih semester I  2016 tumbuh lebih dari 90 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year).

Lonjakan tersebut ditopang oleh seluruh business line perseroan seperti properti, epc, pracetak, peralatan dan investasi.

"Di samping itu, ini adalah hasil dari program efisiensi, inovasi dan meningkatkan produktivitas karyawan yang mendorong keberhasilan kinerja perusahaan pada semester I tahun 2016”, ujar Direktur Utama Tumiyana, dalam keterangan resminya, Rabu (3/8/2016).

PT PP Tbk mencatat, total order book sampai dengan akhir Juni 2016 mencapai Rp 53,14 triliun yang terdiri dari perolehan kontrak baru sebesar Rp 14,14 triliun dan carry over tahun 2015 sebesar Rp. 39 triliun.

"Sampai dengan akhir tahun 2016 ini, perseroan tetap optimistis dapat kembali lampaui target kontrak baru yang sudah ditetapkan oleh Manajemen sebesar Rp 31 triliun," tutur dia.

"Sampai dengan akhir Juni 2016, kontrak baru perseroan telah mencapai 45 persen dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini," ujar dia.

Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru Induk perseroan sebesar Rp 11,81 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp 2,33 triliun.

Adapun kontrak baru yang disumbang oleh anak perusahaan tersebut antara lain: PT PP Properti Tbk (“PPRO”) sebesar Rp 980 miliar, PT PP Pracetak Rp 1,02 triliun dan PT PP Peralatan Rp 336 miliar.

Sementara itu, beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan sampai dengan Juni antara lain 2 (dua) ruas Jalan Tol senilai masing-masing Rp 3 triliun dan Rp 2,7 triliun, pembangunan Gedung BNI Tower Rp 719 miliar, Apartemen Pertamina RU di Balikpapan Rp. 497 miliar, dan proyek-proyek lainnya.

Tumiyana juga mengatakan, untuk mendorong lonjakan pertumbuhan kinerjanya, perseroan akan mendapatkan suntikan modal dari pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) pada 2016.

Sementara itu, PTPP juga akan melakukan aksi korporasi yaitu menerbitkan saham baru melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) atau rights issue.

Nantinya, Perseroan akan menghimpun dana dari hasil PMN dan rights issue dengan nilai sebesar Rp 4,5 triliun. Selain untuk meningkatkan kinerja perseroan, dana yang berhasil dihimpun dari hasil korporasi tersebut akan digunakan oleh perseroan untuk mempercepat program percepatan infrastruktur.

Perseroan juga menyiapkan 2 (dua) anak usahanya, yaitu PT PP Alat dan PT PP Precast melantai di bursa dan melakukan spin off 2 (dua) unit usahanya, yaitu PP Energi dan PP Infrastructure.

Manajemen sangat optimistis dalam tiga tahun ke depan akan menjadi perusahaan dengan pencetak laba dan ekuitas terbesar di Asia Tenggara dan sekitarnya dengan dukungan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan terbaik. (Zul/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya