Liputan6.com, Batam - Bank Indonesia (BI) terus berupaya meningkatkan penggunaan mata uang rupiah di wilayah-wilayah perbatasan dan terluar. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mendorong pertumbuhan jumlah tempat penukaran uang (money changer) di daerah-daerah perbatasan dan pulau terluar Indonesia.
Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan, untuk mendorong hal tersebut, pihaknya akan beri beberapa kemudahan bagi perbankan atau pihak lainnya yang ingin membuka money changer di setiap daerah perbatasan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan rupiah, oleh masyarakat di daerah perbatasan dan terluar Indonesia.
"Kita ada money changer nanti ada policy khusus bagi perbankan untuk buka money changer. Itu kita dorong sehingga NKRI mata uangnya Rupiah semua," ujar dia di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (13/8/2016).
Erwin menyatakan, untuk kota-kota besar dan daerah yang lokasinya berdekatan dengan pusat kota memang bukan hal yang sulit untuk mengedarkan mata uang resmi Indonesia tersebut. Namun untuk wilayah perbatasan dan pulau terluar terutama yang berbatasan langsung dengan negara lain hal ini masih menemui banyak kendala.
"Sekarang di Jakarta sudah sebagian besar gunakan Rupiah. Memang ada bagian tertentu yang tidak bisa dihindari seperti kontrak dengan asing. Tapi untuk perdagangan dalam negeri sudah semua," kata dia.
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, saat ini total uang tunai yang beredar di masyarakat sekitar Rp 560 triliun. Sedangkan pengunaan uang tunai dalam transaksi perdagangan di Indonesia masih sebesar 99 persen.
"Saat ini sebanyak Rp 560 triliun uang tunai beredar di seluruh Indonesia. Dan 99 persen transaksi perdagangan menggunakan uang tunai," ujar dia. (Dny/Ahm)
Â
Â
Advertisement
EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMINGÂ 8 KOTA