Rayakan Kemerdekaan, PLN Terangi Perbatasan RI-Malaysia

PLN akan melakukan pemeliharaan berjangka untuk jaringan distribusi dan trafo distribusi ini untuk mendukung operasi listrik 24 jam.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Agu 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2016, 11:00 WIB
2016, Krisis Listrik Ancam Jawa-Bali
Seiring pertumbuhan ekonomi, wilayah Jawa-Bali paling tidak harus mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 4.000–5.000 megawatt (MW) setiap tahun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berkomitmen memasok listrik ke seluruh wilayah Nusantara dengan mengoperasikan listrik selama 24 jam ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia dan membangun jaringan listrik di daerah pelosok di Provinsi Riau.

General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara Tohari Hadiat mengatakan, jelang peringatan ulang tahun Republik Indonesia ke-71, masyarakat di dua desa di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, yakni Long Bagun dan Ujoh Bilang, segera menikmati aliran listrik selama 24 jam penuh dari PLN.

Hal ini dapat terwujud setelah selesainya pembangunan jaringan listrik 20 kV (kilo Volt) untuk mendistribusikan listrik ke pelanggan yang ada di dua desa tersebut.

“Persiapan demi persiapan saat ini sedang kita rangkai agar semuanya berjalan lancar seperti yang diharapkan semua pihak.  Bukan hanya pembangkitnya saja yang harus siap, tetapi juga kesiapan jaringan dan sumber daya manusia," kata Tohari di Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Selanjutnya PLN akan melakukan pemeliharaan berjangka untuk  jaringan distribusi dan trafo distribusi ini untuk mendukung operasi listrik 24 jam.

Di sisi bahan bakar, pasokan BBM yang sedianya hanya 25 Kilo Liter (KL) kini ditingkatkan menjadi 35 KL. Sementara untuk memaksimalkan pelayanan bagi masyarakat, PLN akan menambah jumlah pegawai di lokasi setempat.

PLN Area Samarinda dan PLN Rayon Melak, sebagai unit yang bersentuhan langsung dengan kedua desa tersebut telah melakukan sosialisasi di Long Bagun untuk menghimpun dukungan masyarakat terhadap rencana pengoperasian listrik 24 jam ini.

Salah satunya, PLN membutuhkan dukungan masyarakat untuk melakukan migrasi dari pasca bayar menjadi prabayar. Hal ini ditujukan agar pelanggan lebih leluasa untuk mengatur penggunaan listrik sesuai dengan kebutuhan.

Kedepannya, pengoperasian listrik 24 jam juga akan ditularkan ke desa-desa lain di Kabupaten Mahakam Ulu yang masih belum menyala selama 24 jam. Rencana pembangunan jaringan dan gardu distribusi di desa-desa Kabupaten Mahakam Ulu saat ini tengah dilakukan.

Di tempat lain, PLN juga melakukan upaya serupa. Tepatnya di kecamatan Mandau Kabupaten Siak Provinsi Riau,  PLN telah membangun jaringan listrik 20 kilo Volt sepanjang 24 kilometer sirkuit (kms) yang disertai dengan pemasangan 3 buah trafo distribusi masing-masing 100 kilo volt ampere (KVA) di sana.

Hasilnya, sebanyak 300 pelanggan pertama di Kecamatan Mandau sudah menikmati layanan Listrik PLN mulai 13 Agustus 2016.

“Meskipun kondisi daerahnya banyak rawa-rawa sehingga kendala yang PLN hadapi dalam menancapkan tiang-tiang listrik tidaklah mudah, tapi PLN telah berpengalaman dalam memasang tiang listrik pada tanah rawa,” ujar General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Feby Joko Priharto.

Menurut dia, kerjasama dan dukungan dari pemerintah daerah turut mempercepat pembangunan jaringan listrik di Mandau. Dari pertemuan dengan PLN, pemerintah daerah berharap warga di kecamatan Sungai Mandau dapat segera menikmati.

Pemerintah daerah membantu kebutuhan lahan untuk mendirikan tiang–tiang listrik serta akan menghimbau kepada warga untuk merelakan pohon-pohon yang akan dilintasi jaringan listrik untuk di tebang agar kegiatan pekerjaan jaringan listrik dapat segera terwujud.

“Tentunya dengan masuknya listrik PLN di kecamatan Sungai Mandau maka diharapkan taraf hidup masyarakat akan meningkat, semangat belajar anak-anak sekolah juga lebih meningkat sehingga akan menggerakkan roda perekonomian warga di kecamatan Sungai Mandau,” pungkas Feby.(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya