Pipa PGN Capai 8.656 KM pada 2019

Pemerintah telah menugaskan PGN untuk membangun pipa distribusi Batam.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Agu 2016, 12:40 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 12:40 WIB
PGN Bangun Jaringan Pipa Gas Bumi Muara Karang – Muara Bekasi
embangunan pipa gas bumi Muara Karang- Muara Bekasi ibertujuan meningkatkan pemanfaatan atau penggunaan gas bumi nasional,

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) terus memperluas infrastruktur gas nasional dengan menargetkan penambahan panjang pipa gas bumi sepanjang 1.685 kilometer (km) periode 2016-2019, sehingga total panjang pipa PGN menjadi 8.656 km.

Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup mengatakan, infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun sepanjang 1.685 km tersebut di antaranya adalah proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access di Semarang dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting serta daerah baru lainnya.

"Saat ini pipa gas yang kami bangun dengan biaya sendiri tanpa mengandalkan APBN mencapai lebih dari 7.100 km," kata  Heri, di Jakarta Rabu (24/8/2016).

Heri melanjutkan, Pemerintah juga menugaskan PGN untuk membangun pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping. Proyek ini juga dibiayai oleh dana PGN sendiri tanpa mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Dengan penambahan panjang pipa menjadi sepanjang 8.656 km, dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Selain itu, pemanfaatan gas bumi sebanyak 1.902 MMscfd pada 2019 tersebut, dapat menciptakan penghematan sebesar Rp 110,9 triliun. Sepanjang 2015, penyaluran gas bumi PGN sebanyak 1.586 MMscfd, ini memberikan penghematan sekitar Rp 88 triliun ke pelanggan PGN.

PGN juga akan menambah sebanyak 60 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di berbagai daerah mulai DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Batam, Lampung, Riau, dan Sumatera Utara. Selain itu PGN juga berencana membangun Mini LNG system untuk Indonesia bagian tengah dan timur.

Heri menegaskan, dengan kondisi turunnya harga minyak yang sedang terjadi saat ini, justru merupakan momentum yang baik untuk menggenjot pembangunan infrastruktur. Pada saat harga minyak turun juga mempengaruhi harga- harga material seperti pipa gas yang harganya juga turun.

"Situasi yang terjadi di hulu migas yang melambat memberi waktu untuk persiapan di hilir untuk meningkatkan infrastruktur," ungkap Heri.

Seperti diketahui, hingga saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi mencapai lebih dari 7.100 km. Jumlah ini setara 76 persen dari total pipa gas bumi nasional.

Hingga kuartal I 2016, PGN telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 116.400 pelanggan rumah tangga, 1.879 UKM, mal, hotel, rumah sakit, restoran, serta 1.576 industri skala besar dan pembangkit listrik.

Pelanggan PGN tersebut tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, sampai Papua.

PGN juga telah berhasil menyelesaikan beberapa proyek pipa gas bumi tepat waktu di tahun ini. Seperti di Pasuruan, Jawa Timur, PGN menyelesaikan pembangunan pipa gas bumi di wilayah Kejayan-Purwosari sepanjang 15 kilometer (Km), kemudian di wilayah Jetis-Ploso sepanjang 27 km. Lalu PGN juga telah selesai membangun di wilayah Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 Km.

PGN juga berhasil menyelesaikan proyek pipa distribusi gas bumi di Nagoya, Pulau Batam sepanjang 18,3 km. Selain di Jawa Timur dan Batam, PGN juga terus membangun infrastruktur di wilayah eksisting maupun wilayah baru dalam rangka pembukaan pasar baru atau pioneering. (Pew/Ahm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya