RI Jajaki Kerja Sama di Sektor Energi dengan Arab Saudi

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada Oktober mendatang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Agu 2016, 12:42 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 12:42 WIB
Kilang Minyak
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada Oktober mendatang. Momen tersebut akan dimanfaatkan dengan ‎penjajakan kerjasama, salah satunya sektor energi.

Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Padjaitan mengatakan, dirinya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian terkait rencana kerjasama yang akan dilakukan saat Raja Arab Saudi berkunjung ke Indonesia.

‎"Tadi rapat mengenai rencana kunjungan Raja Arab Saudi bulan Oktober. Semua kementerian terkait kita bicara mengenai proyek-proyek apa saja yang akan diusulkan," kata Luhut, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Luhut yang saat ini merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas Menteri Energi Sumber ‎(ESDM) ‎mengungkapkan, salah satu kerjasama yang akan dijajaki adalah sektor energi, di antaranya adalah pembangunan fasilitas pengolahan minyak (kilang) Cilacap.

"Salah satunya adalah kilang Cilacap US$ 5,5 miliar, kita harap Head of Agreement segera selesai," tutur Luhut.

Luhut melanjutkan, selanjutnya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2X500 Mega Watt (.W) di Sumatera dan bisnis avtur yang dilakukan PT Pertamina (Persero) untuk bandara King Fahd.

Selain sektor energi, juga akan dilakukan kerjasama pada sektor pariwisata, dengan mempromosikan wisata bahari di Sumatera Barat. Untuk mendukung rencana tersebut Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menyiapkan lahan seribu hektar untuk dibangun kawasan wisata seperti Maladewa.

Luhut akan mengirim tim ke Arab Saudi pekan depan, untuk mematangkan penjajakan kerjasama tersebut. "Jadi nanti tim akan berangkat ke Saudi minggu depan untuk finalisasi proyek-proyek itu. Jangan nanti hanya datang tanda tangan-tanda tangan, saya nggak mau, harus konkrit," tutup Luhut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya