Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) resmi mengakuisisi ‎saham perusahaan minyak asal Pracis Maurel & Prom dari Pcifico. Dalam akuisisi ini Pertamina mengambil 24,53 persen saham Maurel & Prom dengan nilai 200 juta euro atau sekitar Rp 2,9 triliun.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina telah mengirim Direktur Hulu Syamsu Alam Ke Paris Prancis untuk menyelesaikan proses akuisisi tersebut pada hari ini.
Advertisement
Baca Juga
"Pak Alam sedang di Paris, 8.30 waktu setempat, kita akan closing ambil alih saham M&P," kata Dwi, saat melakukan pemaparan kinerja semester I 2016, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengungkapkan, dengan memiliki saham M&P sebesar 24,53 persen, Pertamina memiliki kontrol pada Perusahaan tersebut. Rencananya saham tersebut akan menjadi aset Pertamina Internasional EP (PIEP), sehingga bisa ikut mengelola ladang migas yang digarap M&P.
"Sekarang pun dengan 24,53 persen, sudah ada control dari kita. Jadi akan kita efektifkan perusahan tersebut," tutur Arief.
Setelah mengakuisisi 24,53 persen saham M&P, perseroan menyiapkan proses pengambil alihan saham mayoritas dengan menyediakan dana US$ 1 miliar. "Dari sisi dana kita siap, berapa pun dibutuhkan kurang lebih US$ 1 miliar, kami punya banyak instrumen akuisisi lanjutan," tutup Arief.
Sekadar informasi, beberapa lapangan produksi migas dan eksplorasi milik Maurel & Prom berada di sejumlah negara seperti Gabin, Tanzania, Nigeria, Namibia, Prancis, dan Vietnam. (Pew/Gdn)