Cara Pemerintah Cegah Macet Parah Tol Brebes Timur Terulang Lagi

Kementerian PUPR mengambil langkah antisipasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas menghadapi libur panjang Idul Adha pada 12 September.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Sep 2016, 17:09 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2016, 17:09 WIB
20160703-Pintu Tol Brebes Timur Macet Parah, Kendaraan Mengular Hingga 20 Km
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan di pintu tol Brebes Timur, Jawa Tengah, Minggu (3/7). Hingga pukul 13.00 WIB, antrean kendaraan di Jalur teraebut telah mencapai 20 kilometer. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya mencegah terulangnya kemacetan parah saat arus mudik Idul Fitri di pintu keluar tol Brebes Timur, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengambil langkah antisipasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas menghadapi libur panjang Idul Adha pada 12 September 2016.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono‎ mengatakan, akan melakukan rekayasa lalu lintas berupa pemasangan Variable Message Sign (VMS) dan menyiapkan fasilitas putar balik (U-Turn) di dalam tol.

“Untuk rekayasa lalu lintas kami akan mendukung dari VMS, informasi-informasi U turn yang bisa kita lakukan akan kita lakukan sesuai dengan skenario dari Dirjen perhubungan darat atau Korlantas,” ujar Basuki di Jakarta, Sabtu (3/9/2016). 

Menurut dia, rekayasa lalu lintas merupakan hal yang paling memungkinkan dilakukan dalam jangka pendek untuk mengantisipasi terulangnya kemacetan parah pada mudik Lebaran 2016. Itu karena prasarana yang ada masih relatif sama dengan kondisi sebelumnya.

Namun sebagai solusi jangka panjang, Basuki menegaskan, pihaknya terus berupaya mengejar target pengoperasian tol Brebes Timur-Pemalang dan Pemalang–Batang sebelum mudik Lebaran 2017.

“Mudah-mudahan bisa fungsional sesuai dengan progress pembebasan lahan saat ini, Pemalang-Batang target selesai pembebasan lahan Oktober-Desember ini,” ujar dia.

Ia menyatakan dengan selesainya pembebasan lahan lebih cepat, maka pekerjaan konstruksi juga dapat dikerjakan lebih cepat.

Untuk memastikan pekerjaan tersebut selesai sesuai target, Menteri Basuki mengatakan akan melakukan kunjungan rutin dua bulan sekali ke lapangan dan meminta laporan dua minggu sekali. “Kami dua bulan sekali akan ke lapangan untuk cek progress, supaya progress-nya bisa benar-benar kita pastikan. Ini Kepala balainya dua minggu sekali juga saya telepon,” dia menegaskan.

Ia menargetkan untuk pembebasan lahan di tol Pejagan-Pemalang semuanya akan rampung pada November 2016. “Semua November Oktober ini ditargetkan selesai untuk Pejagan Pemalang, Seksi 3 tanahnya November selesai, seksi 4 Oktober selesai jadi semua kami selesaikan,” tutur dia.

Selain mengejar penyelesaian tol Pejagan-Pemalang, Menteri Basuki juga mengungkapkan pada saat ini telah memulai pekerjaan pembangunan flyover di lima perlintasan sebidang di Kabupaten Tegal dan Brebes.

Lima perlintasan sebidang kereta api itu berada di lintas Prupuk-Songgom atau di Klonengan, Prupuk Kabupaten Tegal; Ketanggungan, Kesambi, Karangsawah, dan Kretek yang berada di Kabupaten Brebes.

“Untuk rekayasanya, misalnya keluar Pejagan terus ke Prupuk itu hari ini sudah mulai dilelang tanggal 1 September. Ini untuk pembuatan lima flyover perlintasan kereta api. Mudah-mudahan ini 6-7 bulan bisa selesai,” ujar Basuki.

Ia berharap dengan dibangunnya flyover perlintasan kereta api tersebut dapat membantu rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan panjang dan kendaraan akan diarahkan keluar di Pejagan.

Dia menyatakan, lima lintasan kereta ini setiap hari dilalui 72 lintasan dan pada saat mudik itu ada 92 lintasan. Bila satu lintasan lima menit itu sudah 550 menit jadi berapa jam itu satu harinya untuk berhenti menunggu lintasan.

Ia mengaku telah mendapat surat dukungan dari Kapolri untuk segera membangun flyover perlintasan kereta api tersebut. “Sudah mendapat surat dukungan dari Pak Kapolri bahwa ini harus segera dilakukan. Dengan dasar itu saya lakukan sekarang mudah-mudahan harus selesai sebelum mudik 2017,” kata Basuki. (Yas/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya