Pertamina Targetkan Dominasi Pertamax dan Pertalite di Kalimantan

Peningkatan konsumsi BBM non subsidi sudah mulai terasa saat peluncuran produk Pertalite di Samarinda sejak September 2015 lalu.

oleh Abelda RN diperbarui 04 Sep 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 16:30 WIB
Peningkatan konsumsi BBM non subsidi sudah mulai terasa saat peluncuran produk Pertalite di Samarinda sejak September 2015 lalu.
Peningkatan konsumsi BBM non subsidi sudah mulai terasa saat peluncuran produk Pertalite di Samarinda sejak September 2015 lalu. (Foto: Abelda/Liputan6.com)

Liputan6.com, Balikpapan – PT Pertamina (Persero) menargetkan produk Pertamax dan Pertalite bisa mendominasi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kalimantan. Porsi konsumsi dua produksi BBM non subsidi ini diharapkan bisa mencapai 50 persen dari total penjualan yang tercatat mencapai 170 ribu kiloliter (KL) per bulan.

“Kami menargetkan konsumsi BBM non subsidi menjadi 50 persen dari total keseluruhan di Kalimantan,” kata General Manager Marketing Operation Region VI PT Pertamina Kalimantan, M Irfan, Minggu (4/9/2016).

Konsumsi BBM non subsidi Kalimantan sudah mencapai 35 persen memasuki bulan September ini. Prosentasenya adalah konsumsi Pertalite sebanyak 35 persen dan Pertamax sebanyak 4 persen dari total keseluruhan konsumen di Kalimantan. “Sisanya adalah pengguna Premium,” ungkapnya.

Peningkatan konsumsi Pertalite di Kalimantan Timur sebesar 105 persen dan Pertamax sebesar 39 persen. Peningkatan konsumsi BBM non subsidi ini terjadi di seluruh wilayah lainnya seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Peningkatan konsumsi BBM non subsidi ini, menurut Irvan disebabkan konsumen Kalimantan sudah bisa merasakan kelebihan produk Pertamax dan Pertalite dibandingkan Premium.

Tipisnya harga jual Pertamax  yang saat ini di angka Rp 7.500 per liter dan Pertalite  di harga Rp 7.100 per liter, dengan Premium  di harga Rp 6.450 per liter turut mempengaruhi minat beli masyarakat.

“Masyarakat Kalimantan sudah cerdas dalam memilih produk bermutu. Mereka bisa merasakan manfaat Pertamax dan Pertalite yang memberikan manfaat positif bagi mesin kendaraan bermotor,” ujarnya.

Peningkatan konsumsi BBM non subsidi sudah mulai terasa saat peluncuran produk Pertalite di Samarinda sejak September 2015 lalu. Selama tiga bulan berturut turut konsumsi Pertalite naik menjadi 10 ribu kiloliter dari yang sebelumnya hanya 832 KL.

Berdasarkan data Pertamina, konsumsi Pertalite di Kalimantan mencapai 25.188 KL sampai Maret lalu atau melampaui target penjualan yang ditetapkan. Konsumsi Pertamax di Kalimantan juga mengalami peningkatan menjadi 6.000 KL dari sebelumnya 5.034 KL.

Adapun di Kalimantan Timur terdapat sepuluh SPBU yang melayani pembelian Pertalite. Kesepuluh SPBU tersebar di Samarinda, Balikpapan, Bontang, Sangata, Tenggarong, dan Muara Badak. (Abelda/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya