Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan strategi Indonesia dalam menekan laju ketimpangan dengan beberapa kebijakan. Langkah tersebut dipaparkan saat Sri Mulyani menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang bertema Poverty and Shared Prosperity 2016: Taking on Inequality di acara World Bank-IMF Annual Meetings 2016, Washington D.C, Amerika Serikat.
Sri Mulyani mengatakan, pentingnya untuk dapat menekan laju ketimpangan antar masyarakat. Terkait hal ini, ia menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk menekan laju ketimpangan.
"Pertama, mendorong pertumbuhan yang produktif, di mana kebijakan fiskal yang diambil harus mampu meningkatkan pertumbuhan, membuat lapangan kerja, dan menurunkan ketimpangan serta kemiskinan," katanya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Advertisement
Kebijakan ini, tambah Sri Mulyani, sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menempatkan ketimpangan sebagai salah satu prioritas pembangunan. Sebagai bagian dari reformasi dan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah telah menerbitkan 13 paket kebijakan ekonomi sejak 2015.
"Selanjutnya adalah dengan mendorong terciptanya pertumbuhan yang lebih inklusif," ucapnya.
"Beberapa kebijakan pemerintah yang telah dilakukan, antara lain target pemberian subsidi yang lebih baik, alokasi transfer ke daerah yang lebih tinggi termasuk ke Dana Desa, peluncuran skema asuransi kepada petani beras, pembangunan perumahan untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah, serta peningkatan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," terangnya Sri Mulyani.