Sri Mulyani Pamer Strategi RI Atasi Ketimpangan di Forum IMF

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan strategi Indonesia dalam menekan laju ketimpangan dengan beberapa kebijakan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Okt 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 09:00 WIB
20160816-Sidang-MPR-Jakarta-Jokowi-FF
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri sidang tahunan MPR RI di ruang rapat paripurna 1 Gedung Nusantara, Jakarta, Selasa (16/8). Presiden Jokowi berpidato kenegaraan menyampaikan tentang pencapaian kinerja pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan strategi Indonesia dalam menekan laju ketimpangan dengan beberapa kebijakan. Langkah tersebut dipaparkan saat Sri Mulyani menjadi salah satu pembicara dalam seminar yang bertema Poverty and Shared Prosperity 2016: Taking on Inequality di acara World Bank-IMF Annual Meetings 2016, Washington D.C, Amerika Serikat.

Sri Mulyani mengatakan, pentingnya untuk dapat menekan laju ketimpangan antar masyarakat. Terkait hal ini, ia menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk menekan laju ketimpangan.

"Pertama, mendorong pertumbuhan yang produktif, di mana kebijakan fiskal yang diambil harus mampu meningkatkan pertumbuhan, membuat lapangan kerja, dan menurunkan ketimpangan serta kemiskinan," katanya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Kebijakan ini, tambah Sri Mulyani, sejalan dengan prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menempatkan ketimpangan sebagai salah satu prioritas pembangunan. Sebagai bagian dari reformasi dan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah telah menerbitkan 13 paket kebijakan ekonomi sejak 2015.

"Selanjutnya adalah dengan mendorong terciptanya pertumbuhan yang lebih inklusif," ucapnya.

"Beberapa kebijakan pemerintah yang telah dilakukan, antara lain target pemberian subsidi yang lebih baik, alokasi transfer ke daerah yang lebih tinggi termasuk ke Dana Desa, peluncuran skema asuransi kepada petani beras, pembangunan perumahan untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah, serta peningkatan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," terangnya Sri Mulyani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya